Bisnis.com, JAKARTA – Penyelenggaraan MotoGP 2022 yang dihelat di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata berdampak pada keuntungan harga tanah di kawasan sekitar.
Head of Research & Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan popularitas Mandalika sebagai The Next Bali membuat banyak wisatawan berkunjung ke Pulau Lombok. Alhasil, banyak pengembang melihat Mandalika sebagai target potensial sehingga memicu lebih banyak transaksi tanah.
"Hal ini memicu lebih banyak transaksi yang mengakibatkan nilai tanah di sekitar Kawasan Mandalika meningkat secara eksponensinal belum lama ini," ujarnya dikutip dalam Market in Minutes Savills Research, Rabu (16/3/2022).
Pada tahap awal pembangunan oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), harga tanah di area permukiman Kuta, Lombok, berkisar antara Rp5 juta hingga Rp10 juta per 100 meter persegi atau Rp50.000 hingga Rp100.000 per meter persegi.
Namun, setelah MotoGP 2022 diumumkan akan digelar di Sirkuit Mandalika, nilai tanah di area yang sama meningkat sepuluh kali lipat menjadi Rp50 juta hingga Rp100 juta per 100 meter persegi atau Rp500.000 hingga RP1 juta per meter persegi.
Untuk harga tanah yang berdekatan dengan Zona Ekonomi Khusus (KEK) mislanya, harganya bisa mencapai Rp250 juta hingga Rp 500 juta per 100 meter persegi.
Lahan pengembangan pada bidang komersial yang terletak di jalan utama atau berdekatan dengan tempat wisata juga mengalami kenaikan harga hingga Rp1 miliar per 100 meter persegi atau Rp10 juta per meter persegi.
"Nilai tanah di daerah tetangga seperti kota Mataram dan Senggigi juga telah terpengaruh karena minat dari investor lokal terus tumbuh karena MotoGP," katanya.
Selain nilai tanah, biaya tenaga kerja konstruksi standar juga meningkat dari Rp80.000 per orang per hari menjadi Rp150.000 per orang per hari adanya pagelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika.