Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mencatat peningkatan permintaan produk furnitur di pasar dalam negeri selama pandemi. Sektor furnitur dan mebel yang sebagian diisi industri kecil menengah (IKM) terdampak tren bekerja dari rumah.
Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan peningkatan permintaan furnitur juga seiring dengan pembangunan dan renovasi hotel.
Dia juga mengatakan untuk menggairahkan pasar dalam negeri, Kemenperin memulai dengan memberikan sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk produk yang banyak dibeli kementerian dan lembaga, selain juga dorongan untuk membeli produk IKM.
"Untuk produk dengan TKDN lebih dari atau 40 persen, maka produk sejenis impor tidak boleh dibeli. Produk tersebut akan di-delete dari daftar katalog," kata Reni saat dihubungi Bisnis, Rabu (16/3/2022).
Kemenperin juga sudah bekerja sama dengan asosiasi agar gerai-gerai mebel dan furnitur lebih berpihak pada produk dalam negeri dan memberi ruang khusus untuk produk IKM.
Di antara 2.500 perusahaan anggota Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), 80 persen merupakan industri skala menengah dan kecil dengan proporsi masing-masing 40 persen. Adapun sisanya 20 persen merupakan perusahaan industri skala besar.
Baca Juga
Reni mengatakan selain memasok pasar domestik, IKM furnitur juga didorong untuk memperluas pasar ekspor seiring permintaan yang juga tinggi.
Sementara itu, Ditjen IKMA menyediakan sentra-sentra IKM untuk mewadahi upaya mengatasi tantangan-tantangan industri seperti melonjaknya ongkos kontainer. Sentra-sentra tersebut juga memfasilitasi penggunaan mesin dan peralatan dengan teknologi 4.0.
"Biaya kontainer masih tinggi. Solusinya, ketika ada sentra, para pelaku IKM bisa join," imbuhnya.