Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyampaikan bahwa berbagai indikator menunjukkan proses pemulihan ekonomi di Indonesia berjalan lebih cepat.
Hal ini tercermin dari mobilitas masyarakat yang semakin normal, serta peningkatan kinerja penjualan ritel dan Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap kuat di level optimis.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini pun diperkirakan akan meningkat lebih tinggi, pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dari pertumbuhan 3,69 persen pada 2021.
“Pertumbuhan ekonomi ke depan diproyeksikan meningkat pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen, didukung oleh konsumsi swasta, kinerja ekspor yang solid, dan investasi yang lebih baik,” katanya dalam acara Business Forum Indonesia Halal Markets 2022, Senin (14/3/2022).
Juda mengatakan, pertumbuhan ekonomi juga akan didukung oleh stimulus kebijakan yang terus berlangsung dan pembukaan kembali sektor ekonomi.
Diperkirakan, sektor ekonomi seperti manufaktur, perdagangan, infrastruktur, dan pertanian akan terus mengalami peningkatan.
Baca Juga
Di samping itu, imbuhnya, sektor pariwisata juga akan mulai mengalami peningkatan sejalan dengan normalisasi mobilitas. Penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), diyakini menjadi salah satu kegiatan yang akan mempercepat pemulihan di sektor tersebut.
“Perekonomian Indonesia juga diperkirakan akan kembali ke jalur yang lebih tinggi, didukung oleh perbaikan ekonomi global, peningkatan produktivitas domestik sebagai dampak dari reformasi struktural, termasuk percepatan reformasi digitalisasi ekonomi dan keuangan dan penguatan UMKM,” tutur Juda.