Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gas Terus! Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia Tercepat di Dunia

Pertumbuhan PDB nominal Indonesia menjadi yang tercepat di dunia, jika dibandingkan dengan seluruh negara G20.
Presiden Joko Widodo berjalan, di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Istimewa
Presiden Joko Widodo berjalan, di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal tercepat di dunia, bila dibandingkan dengan pertumbuhan PDB nominal kuartal IV/2021 di seluruh negara G20.

Kepala Ekonom PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) Fakhrul Fulvian mengatakan, hal tersebut sejalan dengan tesis yang dilakukan oleh TRIM.

"Indonesia adalah penerima manfaat langsung dari kenaikan harga komoditas global, dan seruan non-konsensus kami tentang pertumbuhan PDB 6,2 persen pada tahun 2022. Konstelasi ekonomi dan keuangan saat ini menguntungkan ekonomi terkait komoditas," kata Fakhrul dalam keterangan resminya, Senin (14/3/2022).

Kendati demikian, menurut Fakhrul, memiliki pertumbuhan PDB nominal yang cepat tidak begitu istimewa karena biasanya disertai dengan ketidakstabilan keuangan seperti di Argentina, Turki atau Indonesia pada tahun 1998.

Awal tahun lalu, pertumbuhan PDB nominal Argentina dan Turki mencapai angka dua digit, masing-masing +29,8 persen di kuartal III/2021 dan 28 persen di kuartal II/2021.

Gas Terus! Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia Tercepat di Dunia

Namun, pertumbuhan nominal yang cepat ini juga disertai dengan volatilitas mata uang. USDTRY melemah sebesar -78,8 persen yoy pada tahun 2021 dan USDARS sebesar -22,1 persen yoy.

Dalam kasus Indonesia, Fakhrul menjelaskan bahwa pertumbuhan PDB nominal yang cepat sebesar 14,4 persen pada kuartal IV/2021 disertai dengan pergerakan FX yang stabil, dimana USDIDR -1,5 persen yoy pada tahun 2021, menjadikannya istimewa bila dibandingkan Argentina dan Turki.

"Karena keseimbangan eksternal kami yang kuat diperkirakan akan dilakukan hingga tahun 2022 (TRIM CA 2022: 0 persen terhadap PDB), dengan kejutan positif yang berkelanjutan baik dari sisi Neraca Pembayaran dan PDB kemungkinan akan terjadi selama 6-8 bulan ke depan," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper