Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah ekonom memproyeksikan surplus neraca perdagangan Februari 2022 rata-rata di angka US$2,15 miliar. Proyeksi rata-rata itu naik dari realisasi surplus Januari 2022 yakni US$0,93 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga Senin (15/3/2022) terdapat 20 lembaga yang sudah merilis proyeksi neraca perdagangan Februari 2022. Rata-rata proyeksi surplus dari seluruh lembaga adalah US$2,15 miliar.
Proyeksi surplus neraca perdagangan Februari 2022 terendah berada di angka US$536 juta, sedangkan yang tertinggi senilai US$3,6 miliar. Dari keseluruhan proyeksi itu, median atau nilai tengah berada di angka US$1,75 miliar.
Baca Juga
Rata-rata proyeksi surplus neraca perdagangan Februari 2022 lebih tinggi dari realisasi surplus bulan sebelumnya yakni US$0,93 miliar. Capaian surplus Januari 2022 itu lebih rendah dari Desember 2022 senilai US$1,02 miliar atau mencatatkan tren perlambatan.
Apabila rata-rata proyeksi dari konsensus ekonom itu terealisasi, maka terdapat sinyal pertumbuhan neraca perdagangan per Februari 2022. Namun, 18 lembaga yang datanya tercatat oleh Bloomberg memang memproyeksikan capaian neraca perdagangan Februari 2022 akan naik dari bulan sebelumnya, sehingga pertumbuhan besar kemungkinan terjadi.
Berapapun proyeksi yang tercapai, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2022 berpotensi mencatatkan surplus 22 bulan berturut-turut, yang mulai terjadi sejak Mei 2020.