Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grab dan Bank Asal Jepang Bersaing Akuisisi Aset Home Credit Rp35 Triliun

Sederet bank asal Jepang dan Grab dikabarkan tengah menjajaki akuisisi aset Home Credit senilai US$2,5 miliar atau Rp35,7 triliun.
Home Credit Indonesia/Istimewa
Home Credit Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sederet bank asal Jepang seperti Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., Mizuho Financial Group Inc. dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., tengah menjajaki akuisisi aset Home Credit di Asia Tenggara dan India senilai US$2,5 miliar atau sekitar Rp35,7 triliun (dengan rata-rata kurs Rp14.296 per dolar). 

Dilansir Bloomberg pada Rabu (9/3/2022), selain bank Jepang, penyedia transportasi online Grab Holdings Ltd., juga termasuk di antara pelamar yang terpilih dalam penawaran aset Home Credit.

Berdasarkan sumber anonim yang mengetahui masalah ini, pemilik pemberi pinjaman konsumen Home Credit tengah mengincar valuasi senilai US$2 miliar - US$2,5 miliar untuk bisnisnya di Indonesia, Vietnam, Filipina dan India.

Sebagian penawar telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi seluruh portofolio di Asia Tenggara dan India. Adapun sebagian lainnya hanya tertarik di Asia Tenggara, kata sumber itu. Hingga saat ini, belum ada pihak yang berkomentar terkait hal ini. Pertimbangan sedang berlangsung dan perusahaan masih bisa memutuskan untuk tidak melakukan transaksi.

Home Credit adalah perusahaan asal Ceko yang dimiliki oleh keluarga miliarder Petr Kellner. Perusahaan sedang dalam diskusi untuk opsi kemitraan dan menjual saham di Asia Tenggara dan India untuk meningkatkan kas induknya.

Perbankan asal Jepang terus meningkatkan portofolionya di Asia dalam beberapa tahun terakhir lantaran suku bunga yang rendah dan pertumbuhan yang lambat di negaranya.

Sementara itu, bagi Grab akuisisi aset Home Credit dapat mendiversifikasi dan membangun unit layanan keuangannya. Di Indonesia, Grab meningkatkan kepemilikannya di OVO menjadi sekitar 90 persen dengan mengakuisisi saham dari PT Tokopedia dan Lippo Group pada tahun lalu.

Perusahaan investasi milik Kellner, PPF Group NV membatalkan penjualan saham Home Credit senilai US$1,5 miliar di Hong Kong pada November 2019 lantaran situasi demontrasi besar-besaran.

Home Credit berdiri pada 1997 dan telah beroperasi di sembilan negara di Asia serta Eropa bagian tengah dan timur, dan bekas Uni Soviet. Kellner meninggal pada umur 56 tahun akibat kecelakaan helikopter pada tahun lalu. Setelah jatuhnya komunisme di Republik Ceko, Kellner memperluas bisnisnya di bidang keuangan, telekomunikasi, manufaktur, media, dan bioteknologi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper