Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Perang Rusia Ukraina, Bos Garuda (GIAA) Cenat-Cenut Soal Harga Avtur

Bos Garuda Indonesia dipusingkan dengan risiko kenaikan harga avtur sebagai dampak perang Rusia Ukraina.
Garuda Indonesia/istimewa
Garuda Indonesia/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) tengah dipusingkan dengan risiko kenaikan beban biaya operasi dari avtur, imbas melambungnya harga minyak dunia.

Seperti diketahui, minyak mentah Brent sebagai patokan internasional, sempat mencapai lebih dari US$139 per barel, level tertinggi sejak 2008. Kenaikan harga dipicu gangguan pasokan terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan dalam kondisi saat ini tidak mudah untuk menaikkan tarif tiket pesawat ketika mengalami pembengkakan beban operasi. Mengingat pada saat ini, tarif perseroan juga sudah berada di ambang tarif batas atas (TBA).

Di sisi lain, Irfan tak memungkiri adanya kebutuhan untuk menaikkan tarif sehingga kajiannya harus tepat dalam kondisi saat ini.

“Penaikan avtur tentu mendorong peningkatan cost operasi, tapi tentu kami juga mesti menjaga kepentingan publik,” ujarnya, Selasa (8/3/2022).

Terkait dengan besaran penaikan tarif yang sesuai, emiten berkode saham GIAA juga tengah menghitungnya. Namun tentunya, penaikan tarif tersebut hanya dapat dilakukan lewat persetujuan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai regulator.

“Kita juga lagi itung – itung [penaikan] yang pas buat Garuda juga pas buat publik,” katanya.

Maskapai nasional tersebut juga tengah menyelesaikan beban utang operasi kepada PT Pertamina (persero) lewat jalur Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Irfan meyakini langkah PKPU merupakan yang paling tepat untuk mengatasi persoalan tersebut.

Sebagai gambaran, saat ini porsi avtur menyedot sekitar 30 persen – 40 persen dari beban biaya maskapai. Banyak maskapai menilai harga avtur untuk penerbangan domestik yang dikenakan oleh PT Pertamina kepada maskapai masih lebih mahal ketimbang penerbangan internasional. Termasuk menuntut kebijakan avtur satu harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper