Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diisolasi, Rusia Pertimbangkan UnionPay untuk Transaksi Luar Negeri

Perekonomian Rusia semakin terisolasi setelah Visa dan Mastercard bergabung dalam daftar perusahaan internasional yang menangguhkan operasionalnya di Rusia.
UnionPay/Istimewa.
UnionPay/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan di Rusia membuka peluang menggunakan sistem pembayaran milik China, UnionPay setelah penangguhan layanan Visa Inc., dan Mastercard Inc., seiring invasi ke Ukraina.

Sberbank PJSC, bank milik negara terbesar di Rusia menjadi salah satunya.

Mengutip Bloomberg, Senin (7/3/2022), dengan menggunakan layanan dari UnionPay yang telah beroperasi di 180 negara, perbankan dapat melayani transfer nasabah di Rusia ke luar negeri.

Seperti diketahui, Visa dan Mastercard mengatakan bahwa setiap transaksi kartunya yang dilakukan di Rusia tidak akan lagi berfungsi di luar negeri mulai 10 Maret.

Sementara itu, kartu yang dikeluarkan oleh bank domestik akan terus berfungsi di Rusia menggunakan sistem pembayaran negara.

Bank swasta terbesar di Rusia, Alfa-Bank JSC sudah mulai menawarkan layanan dengan UnionPay.

Adapun yang lainnya, seperti Tinkoff Bank dan Raiffeisen Bank sedang mempertimbangkan masalah tersebut.

Perlu diketahui, sistem pembayaran internasional negara UnionPay merupakan penyedia bagi hampir seluruh layanan pembayaran kartu di China.

Visa dan Mastercard telah bergabung dalam daftar perusahaan internasional yang menangguhkan operasionalnya di Rusia sebagai tanggapan atas invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Langkah ini semakin mengisolasi ekonomi Rusia. Kartu yang diterbitkan di luar Rusia tidak akan berfungsi di ATM atau gerai di dalam negeri, kata perusahaan tersebut.

Bank sentral Rusia mendorong masyarakat menggunakan uang tunai di luar negeri.

Sementara itu, sistem pembayaran negara, Mir, masih bisa digunakan di Turki, Vietnam, Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan wilayah yang memisahkan diri Ossetia Selatan dan Abkhazia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper