Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segini Perbandingan Harta Prabowo saat jadi Menhan dan Presiden

Kekayaan Prabowo Subianto naik dari Rp2,03 triliun saat jadi Menhan (2022) ke Rp2,06 triliun saat jadi Presiden (2025), didorong oleh apresiasi properti.
Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Prasetya Perwira (Praspa) atau pelantikan perwira TNI/Polri Tahun 2025 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Youtube Setpres RI
Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Prasetya Perwira (Praspa) atau pelantikan perwira TNI/Polri Tahun 2025 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Youtube Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melaporkan total kekayaan sebesar Rp2,06 triliun dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) awal menjabat sebagai Presiden RI pada April 2025.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya saat Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). 

Berdasarkan data yang disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terdapat pertumbuhan yang signifikan atas harta kekayaan Prabowo dalam dua tahun terakhir.

Pada 2022, laporan per 31 Maret 2023, orang nomor satu di Indonesia itu memiliki total kekayaan hingga Rp2,03 triliun dengan utang mencapai Rp8 miliar dan kas dan setara kas di angka Rp2,52 miliar. Selain itu, terdapat surat berharga mencapai Rp1,7 triliun dan harta lainnya berada di angka Rp45 miliar

Sementara itu, pada tahun 2023 berdasarkan laporan per 5 April 2024, harta Kepala negara mengalami kenaikan hingga Rp8,28 miliar atau Rp8.287.213.356 sehingga total kekayaan Prabowo mencapai Rp2,04 triliun. 

Kemudian, saat awal menjabat sebagai Presiden berdasarkan laporan per 11 April 2025, Prabowo kembali menambahkan pundi hartanya hingga Rp19,55 miliar sehingga total kekayaannya mencapai Rp2,06 triliun.  

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, kekayaan Prabowo bertambah sekitar Rp19,5 miliar dari 2023 ke 2024, dan naik sekitar Rp27,8 miliar bila dibandingkan dari 2022. Peningkatan tertinggi terjadi pada pos properti (tanah dan bangunan), dari Rp275,3 miliar (2023) menjadi Rp294,5 miliar (2024).

Meski harta surat berharga dan kendaraan tidak mengalami perubahan signifikan, peningkatan kas serta apresiasi nilai properti menjadi penyumbang utama naiknya total kekayaan.

Menariknya, di tengah harta yang mencapai triliunan rupiah, isi garasi Prabowo tidak berubah sejak tiga tahun terakhir. Dia tetap memiliki delapan mobil dan satu motor, mayoritas kendaraan lama seperti Toyota Alphard 2005, Land Cruiser 1980 (dihargai Rp50 juta), hingga sepeda motor Suzuki keluaran 2002 senilai Rp3,5 juta.

Oleh sebab itu, tanah dan bangunan yang naik sekitar Rp19,27 miliar, diduga karena penyesuaian nilai pasar (revaluasi), bukan penambahan aset baru karena daftar lokasinya relatif sama. 

Sementara untuk kas dan setara kas mengalami lonjakan besar dari 2022 ke 2023 naik lebih dari Rp45 miliar. Dari 2023 ke 2024 naik tipis Rp234 juta, menunjukkan arus kas yang stabil atau hasil investasi/likuidasi.

Sementara, harta bergerak lainnya yang naik Rp49,5 juta, kemungkinan kecil berasal dari penambahan koleksi barang bernilai seni atau aset bergerak lainnya.

Terakhir, untuk harta lainnya pada 2022 tercatat Rp45 miliar, tetapi di laporan tahun 2023 dan 2024 sudah tidak muncul yang kemungkinan telah dialihkan ke kategori lain (misalnya surat berharga atau kas), atau dilikuidasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro