Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas batu bara kian meroket hingga mencapai rekor sepanjang masa US$313 per metrik ton pada Selasa (2/3/2022). Kenaikan ini terjadi seiring ketidakpastian pasokan energi dan konflik Rusia - Ukraina di Eropa Timur.
Bursa ICE Newcastle mencatat batu bara untuk kontrak Maret meningkat US$313 per metrik ton. Emas hitam mengalami lonjakan tajam hingga US$38,50 dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu untuk kontrak April, batu bara mengalami penguatan tajam hingga 53,95 poin menjadi US$305.45 per metrik ton dibandingkan hari sebelumnya.
Kemudian untuk kontrak Mei, harga komoditas itu meningkat tajam pada level US$289,40 per metrik ton. Harga ini menguat hingga 55,90 poin dibandingkan hari sebelumnya.
Kenaikan ini disinyalir akibat konflik berkepanjangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Situasi itu menyebabkan pasokan gas dari Rusia ke belahan dunia mandek.
Baca Juga
Terlebih, sejumlah negara seperti Italia dan Jerman mulai membuat ancang-ancang beralih menggunakan batu bara sebagai sumber pembangkit listrik. Tingginya permintaan namun tidak dibarengi dengan produksi membuat lonjakan harga tidak terbendung.
Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI), produksi batu bara sepanjang 2022 mencapai 70,71 juta ton. Dari jumlah ini, 10,78 juta ton diekspor dan untuk domestik sebesar 17,66 juta ton.