Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelindo Jasa Maritim, salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero), mematok target pendapatan senilai Rp5 triliun dan laba senilai Rp600 miliar pasca merger.
Komisaris Utama SPJM Fachry Ali menjelaskan subholding yang fokus pada bidang jasa layanan kapal, kelautan, peralatan, dan jasa kepelabuhanan lainnya seperti pengerukan, utilitas dan energi ini mematok target pendapatan sebesar Rp5 triliun, dengan perolehan laba sekitar Rp600 miliar.
“Dengan beban kerja yang diberikan, SPJM sudah menjadi perusahaan nasional. Bahkan di dalam kalkulasi, perusahaan ini akan tumbuh lebih dari yang diperkirakan semula. Dewan Komisaris akan mendukung sepenuhnya terhadap semua aksi korporasi yang sedang dan akan direncanakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (22/2/2022).
Menurutnya sejak empat Pelindo merger pada 1 Oktober 2021 dan terbentuk SPJM yang kemudian dilakukan inbreng saham pada 3 Januari 2022, perseroan mendapat tugas yang tidak ringan. Oleh sebab itu, lanjut dia, Dewan Komisaris akan selalu melakukan pengawasan dan memberikan dukungan penuh atas semua keputusan yang diambil oleh Dewan Direksi. Pihaknya lanjut Fachry, juga akan memberikan perhatian sampai kepada hal yang terkecil.
“Tidak hanya kepada direksi, kami [Dewan Komisaris] juga sangat berterima kasih kepada seluruh karyawan SPJM karena tanpa kinerja karyawan, tentu beban atau tugas yang diberikan akan sulit dicapai. Tanpa karyawan kita tidak bisa apa-apa,” imbuhnya.
Dia optimistis sebagai salah satu subholding, SPJM memiliki prospek perkembangan yang lebih besar.
Sementara itu, Direktur Utama SPJM Prasetyadi menjelaskan pasca merger, konsolidasi merupakan milestones yang penting bagi SPJM.
“Kita semua berharap agar perusahaan-perusahaan di bawah SPJM untuk bekerja dengan baik,” tekannya