Bisnis.com, JAKARTA - Komite Cipta Kerja telah memutuskan bahwa Program Kartu Prakerja masih akan bersifat semi bansos pada semester pertama ini, sama seperti periode tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Cipta Kerja, dalam Konferensi Pers Kartu Prakerja 2022 di Jakarta, Kamis (17/2/2022).
"Komite juga telah memutuskan untuk memprioritaskan penambahan alokasi pada 212 kabupaten/kota kemiskinan ekstrem," papar Airlangga.
Bantuan sosial melalui Kartu Prakerja dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk dapat terlepas dari jerat kemiskinan ekstrem.
Program Kartu Prakerja juga akan memberikan alokasi khusus kepada 50.000 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
“Ini memberikan jaminan kepada mereka karena sudah memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu,” imbuh Airlangga.
Adapun, nilai perolehan insentif masih sama dengan sebelumnya. Seperti dikutip dari situs setkab.go.id, insentif yang akan didapat oleh para peserta ada tiga bagian.
Pertama, bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000. Kedua, dana insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 2.400.000 yang akan diberikan Rp600.000 selama 4 bulan
Terakhir, dana insentif pengisian tiga survei evaluasi sebesar Rp150.000 yang akan dibayarkan Rp50.000 setiap survei akun.
Program Kartu Prakerja Gelombang 23 tahun ini secara resmi telah dibuka. Gelombang 23 dibuka dengan kuota sebanyak 500.000 orang.