Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi//Badan Koordinasi Penanaman Modal meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk bisa mengembangkan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus untuk bisa lebih banyak yang terkoneksi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengungkapkan pada tahun ini pemerintah mematok target investasi Rp1.200 triliun. Untuk itu, Kementerian PUPR diharapkan dapat mendukung target pemerintah melalui pembangunan infrastruktur.
Menurut dia, Kementerian PUPR memiliki fungsi pelayanan dan fungsi pertumbuhan ekonomi, sehingga dia berharap agar Kawasan Ekonomi Khusus yang telah ada bisa bisa dioptimalkan dengan fasilitas infrastruktur yang baik serta terkoneksi agar lebih menarik bagi investor.
"Harapan saya seperti Batang, bisa diaplikasikan ke tempat lain agar memudahkan para investor dan menjadi efisiensi supaya lebih murah dan kompetitif dengan negara lain," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Bahlil mengungkapkan, permasalahan terbesar dari KEK adalah minimnya fasilitas infrastruktur seperti jalan atau pun pelabuhan sehingga menyulitkan akses.
Namun, menurutnya telah terjadi perubahan yang signifikan dilakukan pemerintah. Dia optismistis dalam dua tahun ke depan, infrastruktur pendukung tersebut bisa lebih baik mengingat telah menjadi skala prioritas pembangunan.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat investasi di luar Pulau Jawa terus meningkat seiring dengan pesatnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah.
Bahlil menuturkan sejak kuartal IV/2020 realisasi investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar dari realisasi investasi di Pulau Jawa, dengan jumlah investasi di luar Jawa sebesar 52 persen dan 48 persen di Pulau Jawa yang menyerap 1,2 juta tenaga kerja pada 2021.
“Hal ini tidak lepas dari pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang masif oleh Kementerian PUPR pada masa Pemerintahan awal Presiden Jokowi," ungkapnya.