Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Energi dari Biomassa bisa Tambah Devisa Hingga Rp90 T

Dengan total nilai investasi Biomassa yang akan mengalir masuk sebesar 52,1 milyar dolar AS, bisa menghasilkan 32,6 GW listrik dan mampu menyerap sedikitnya 12 juta orang tenaga kerja. Sebesar 60 juta ton wood pellet dengan nilai ekspor pertahun yang bisa menghasilkan potensi devisa Rp90 triliun.
Listrik biomassa/Istimewa
Listrik biomassa/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia berkomitmen menurunkan emisi karbon, melalui inovasi di bidang energi, untuk memenuhi target net zero emission pada 2060. Oleh karena itu, pemerintah telah memiliki program transisi energi dari energi konvensional ke energi baru dan terbarukan (EBT).

Indonesia menyimpan potensi biomassa sangat besar untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai EBT. Kalangan pengusaha EBT dan kehutanan sangat yakin, potensi dahsyat biomassa tersebut akan berperan sangat penting dalam proses transisi energi di Indonesia.

Indroyono Soesilo, Ketua Umum APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia), menegaskan, sinergi antara investor EBT biomassa dan kalangan dunia usaha kehutanan, mampu berkontribusi di dalam pengembangan Hutan Tanaman Energi (HTE) untuk menghasilkan energi listrik sangat besar, dengan total investasi yang juga besar.

“Kami bertiga, saya di Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, pak Djoko d dari Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) dan Pak Bobby dari kalangan investor kemarin sama-sama sudah menghitung dan membuat kalkulasi, kami peroleh angka-angka yang luar biasa. Potensi manfaat yang kita dapat akan sangat dahsyat,” kata Indro diskusi virtual Kontribusi Sektor Kehutanan untuk Pengembangan Energi Biomassa di Indonesia, Jumat (18/02/2022).

Menurut Indroyono, pihaknya mencatat sedikitnya 34 perusahaan anggota APHI sudah menyatakan minat untuk berinvestasi dibidang ini. Bahkan, beberapa diantaranya bahkan sudah memasukkannya dalam rencana bisnis mereka.

Bobby Gafur Umar, CEO PT Protech Mitra Perkasa Tbk dan Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian KADIN menjelaskan sinergi tersebut mampu menghasilkan tenaga listrik yang besar dan menyerap banyak tenaga kerja.

“Ini kan luar biasa sekali. Dengan total nilai investasi yang akan mengalir masuk sebesar 52,1 milyar dolar AS, bisa menghasilkan 32,6 GW [gigawatt] listrik dan mampu menyerap sedikitnya 12 juta orang tenaga kerja. Sebesar 60 juta ton wood pellet dengan nilai ekspor pertahun yang bisa menghasilkan potensi devisa Rp90 triliun,” ujar Bobby menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper