Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menargetkan mengangkut sebanyak 12.521 TEUs muatan pada program Tol Laut 2022 atau naik sebesar 131 persen dibandingkan dengan pada 2021 yaitu sebesar 9.553 TEUs.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Yahya Kuncoro mengatakan per Januari 2022, realisasi muatan tol laut telah mencapai sebanyak 1.015 TEUs dengan rincian muatan berangkat sebanyak 645 TEUs dan muatan balik 370 TEUs.
Jumlah muatan tersebut, kata dia, tumbuh sebesar 164 persen atau sebanyak 397 TEUS dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Untuk merealisasikan target, kami membuka diri terhadap pola-pola kerja sama yang dapat mendukung peningkatan kinerja Tol Laut pada umumnya,” ujarnya, Kamis (17/2/2022).
Selain itu, sejalan dengan terbitnya Perpres No. 27/2021, Pelni juga melakukan pendekatan serta komunikasi yang baik kepada seluruh kementerian terkait untuk meningkatkan keterisian muatan pada kapal tol laut. Pendekatan tersebut untuk muatan berangkat maupun mengoptimalkan produk unggulan daerah untuk muatan balik.
Terlebih telah ada penambahan jenis muatan yang dapat diangkut dengan Tol Laut sesuai PM 53/2020 dan Perpres No. 59/2020. Pelni pun akan mengoptimalkan peningkatan muatan berjenis komersial pada Trayek Tol Laut.
Lebih lanjut upaya-upaya ini antara lain yang dilakukan adalah dengan memperbaiki aplikasi ke Sitolaut yang lebih efektif dan dapat memonitor pergerakan kapal sebagai sarana informasi ke pengguna jasa. Saat ini, jadwal pelayaran kapal pun telah dirilis 30 hari sebelum keberangkatan kapal supaya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna jasa.
Tak hanya itu, Pelni juga telah menambah layanan door services yaitu rencana kerja sama dengan perusahaan ekspedisi dan anak perusahaan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
“Kami optimis bahwa target tol laut tahun 2022 dapat tercapai dan Insya Allah terlampaui,” ujarnya.