Bisnis.com, JAKARTA - Produsen pupuk urea PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memperluas pemanfaatan produk aktivator kompos Biodex untuk penggunaan rumah tangga. Biodex sebelumnya digunakan untuk mengatasi masalah limbah organik di sektor pertanian, pada sisa produksi yang mengandung selulosa dan lignin tinggi seperti jerami, sekam padi, kulit buah kakao.
Jefri Limeisa Putra, Vice President Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim, mengatakan produk ini diluncurkan pertama kali pada 2016. "Mengingat kandungan dan formulasi produk yang ramah lingkungan dan inovatif, Biodex ini mampu membantu masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga dan mengubahnya menjadi kompos yang memiliki nilai guna," kata Jefri dalam keterangan tertulis, Kamis (17/2/2022).
Lebih lanjut, Pupuk Kaltim juga menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah, kali ini dengan Pemerintah Kota Madiun untuk membantu pengelolaan limbah rumah tangga masyarakat sekitar dengan pemanfaatan Biodex, melalui program Kampung Kompos Biodex.
Melalui inisiatif tersebut, Pupuk Kaltim dan pemerintah setempat berupaya mengurangi peningkatan timbulan sampah di Madiun yang mencapai 118,17 ton per hari, dengan 75 persen diantaranya merupakan sampah sisa makanan yang berasal dari rumah tangga. Sejak digagas empat bulan yang lalu, Kampung Kompos Biodex tersebut sudah mengolah lebih dari 2 ton limbah rumah tangga dan menghasilkan produksi 1 ton pupuk kompos Biodex.
Selain itu, kompos juga secara langsung diaplikasikan untuk tanaman hortikultura yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar seperti terong, cabai, dan tomat. Ke depan, Jefri mengatakan Pupuk Kaltim akan meningkatkan skala kerjasama secara luas dengan pemerintah daerah dan dinas terkait dalam hal pengolahan limbah organik rumah tangga.
"Selain membantu pengelolaan sampah, inisiatif ini juga dapat sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar dengan hasil produksi kompos dan tanaman produktif," ujarnya.
Baca Juga
Biodex dirancang dengan keunggulan utama seperti ramah lingkungan, sesuai untuk limbah organik padat seperti ranting kayu, cangkang sawit, maupun pelepah daun, tidak membutuhkan tambahan nutrisi, tidak perlu dilakukan pembalikan selama proses pengomposan, dan sesuai dengan wilayah tropis Indonesia.
Produk ini juga memiliki kandungan berbahan aktif kapang dan jamur unggul yang memiliki kemampuan selulolitik dan lignolitik tinggi sehingga mampu menghasilkan proses dekomposisi dengan waktu relatif singkat.