Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei BI: Kinerja Penjualan Eceran Januari 2022 Menguat, BBM dan Sandang Laris Manis

Perbaikan kinerja penjualan eceran seluruh kelompok komoditas, terutama kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan pertumbuhan subkelompok sandang yang tetap tinggi.
Konsumen memilih sayuran di salah satu super market di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Konsumen memilih sayuran di salah satu super market di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran Januari 2022 terus meningkat sejalan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2022 yang mencapai 211,0 atau tumbuh secara tahunan 16,0 persen year-on-year (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan pertumbuhan ini didorong perbaikan kinerja penjualan eceran seluruh kelompok komoditas, terutama kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan pertumbuhan subkelompok sandang yang tetap tinggi.

"Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan terkontraksi 2,4 persen [mtm/month-to-month] pada Januari 2022, terutama pada subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok peralatan informasi dan komunikasi, sejalan dengan pola musiman normalisasi permintaan pasca perayaan HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) Natal dan Tahun Baru," tulis BI dalam laporannya, Senin (14/2/2022).

Kembali di bulan Desember 2021, kinerja penjualan eceran terindikasi meningkat baik secara bulanan maupun tahunan.

Adapun, peningkatan tersebut tercermin dari IPR Desember 2021 yang tercatat sebesar 216,3 atau tumbuh 7,6 persen (mtm), meningkat dari 2,8 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.

Selain itu, peningkatan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama pada subkelompok sandang dan kelompok makanan, minuman dan tembakau, didorong meningkatnya permintaan selama perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru.

Secara tahunan, menurutnya, BI mencatat penjualan eceran Desember 2021 tumbuh 13,8 persen (yoy), meningkat dari 10,8 persen (yoy) pada November 2021. Disebutkan bahwa peningkatan tersebut terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor.

Dari sisi harga, Erwin mengungkapkan responden memprediksi tekanan inflasi pada Maret dan Juni 2022 menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret dan Juni 2022 masing-masing sebesar 129,9 dan 132,0, lebih rendah dari 129,7 dan 140,0 pada bulan sebelumnya.

Menurut para responden, penurunan harga didorong oleh ketersediaan pasokan barang dan jasa yang memadai, serta distribusi barang yang semakin lancar. 




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper