Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Kerek Target Pendapatan Ekspor Minyak, Gak Tanggung-Tanggung Nilainya Rp1,65 Kuadriliun

Ekspor minyak Iran dalam 12 bulan hingga akhir periode Maret 2023 diprediksi mencapai sekitar 4,84 kuadriliun rial atau setara US$115 miliar (Rp1,65 kuadriliun) berdasarkan nilai tukar pemerintah tetap dan US$17,2 miliar berdasarkan nilai tukar yang tidak diatur.
Bendera Iran/Bloomberg
Bendera Iran/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Iran menaikkan prospek pendapatan negara dari ekspor minyak hingga sepertiga dari rencana anggarannya pada 2023.

Kantor berita semi resmi Tasnim melaporkan, seperti dikutip Bloomberg pada Minggu (13/2/2022) bahwa ekspor minyak Iran dalam 12 bulan hingga akhir periode Maret 2023 diprediksi mencapai sekitar 4,84 kuadriliun rial atau setara US$115 miliar (Rp1,65 kuadriliun) berdasarkan nilai tukar pemerintah tetap dan US$17,2 miliar berdasarkan nilai tukar yang tidak diatur.

Sebelumnya, ekspor minyak dalam rencana anggaran mencapai US$90,17 miliar, menurut Tasnim. Namun, rencana anggaran ini masih memerlukan persetujuan anggota parlemen.

Pembicaraan sanksi ekspor minyak Iran oleh kekuatan besar AS sedang berlangsung di Wina. Mereka mencoba menengahi kesepakatan nuklir untuk meringankan hukuman dan memungkinkan lebih banyak ekspor minyak mentah Iran ke pasar global dengan imbalan pembatasan aktivitas atom Republik Islam.

Sebelumnya, France24 melaporkan pada pekan lalu bahwa negosiasi yang dihadiri oleh China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, Iran dan AS akan berlangsung di Wina setelah sempat berhenti pada akhir bulan lalu.

Pembicaraan berlangsung setelah sejumlah pihak mengaku adanya kemajuan dalam upaya menghidupkan kembali perjanjian 2015 atau disebut Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang mencegah Iran memproduksi bom atom.

"Jika tidak tercapai dalam beberapa minggu mendatang, kemajuan perjanjian nuklir Iran yang sedang berlangsung akan membuat tidak mungkin bagi kami untuk kembali ke JCPOA," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper