Bisnis.com, JAKARTA - Surplus neraca perdagangan pada Januari 2022 diperkirakan menyusut dari capaian pada bulan sebelumnya akibat kebijakan pelarangan ekspor batubara.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan mencatatkan surplus sebesar US$197,88 juta pada Januari 2022. Capaian tersebut menurun signifikan jika dibandingkan dengan capaian pada Desember 2021, yang mencapai US$1,02 miliar.
“Hal ini sebagian besar terkait dengan larangan ekspor batu bara pada awal Januari 2022,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/2/2022).
Faisal memperkirakan, kinerja ekspor pada Januari 2022 akan tumbuh sebesar 30,33 persen secara tahunan, lebih rendah dari 35,5 persen secara tahunan pada Desember 2021.
Hal ini dipengaruhi oleh lesunya permintaan dari China, tercermin dari PMI Manufaktur China yang turun ke level kontraksi. Dampak larangan ekspor batubara pun diperkirakan akan perolehan ekspor sekitar US$1 miliar
Di sisi lain, pertumbuhan impor Indonesia pada Januari 2022 diperkirakan akan menguat menjadi 48,04 persen secara tahunan, lebih tinggi dari 47,93 persen secara tahunan pada Desember 2021. Sebagai informasi, BPS akan mengumumkan kinerja perdagangan Indonesia Januari 2022 pada 15 Februari 2022.