Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ekonomi Hijau Bisa Ciptakan Lebih Banyak Lapangan Kerja, Begini Penjelasannya

Pengembangan dan investasi di ekonomi hijau diyakini bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dibandingkan dengan investasi konvensional.
Faustina Prima Martha
Faustina Prima Martha - Bisnis.com 09 Februari 2022  |  15:55 WIB
Ekonomi Hijau Bisa Ciptakan Lebih Banyak Lapangan Kerja, Begini Penjelasannya
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan sanksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali delapan sektor yang memang diizinkan. - ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan dan investasi di ekonomi hijau diyakini bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dibandingkan dengan investasi konvensional.

Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Mahatmi Parwitasari Saronto memperkirakan, investasi pada ekonomi hijau mampu menciptakan lapangan kerja hingga 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan investasi konvensional.

“Alasan utamanya karena pekerjaan-pekerjaan di sektor hijau lebih padat karya. Lapangan pekerjaan tambahan ini akibat intervensi pada sektor energi terbarukan, teknologi kendaraan listrik, efisiensi energi, pemanfaatan lahan, dan peningkatan pengelolaan limbah,” katanya, Selasa (08/02/2022).

Meski memiliki potensi besar, kata dia, lapangan kerja hijau masih menghadapi tantangan untuk diimplementasikan. Salah satunya adalah tidak adanya definisi mutlak yang disepakati terkait lapangan kerja hijau.

“Pemahaman mengenai lapangan kerja hijau masih sangat terbatas. Belum ada definisi yang disepakati secara luas untuk proses pengambilan kebijakan,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai untuk lapangan kerja hijau akibat keterbatasan pendidikan dan pelatihan.

“Sudah sewajarnya agar pemangku kebijakan memiliki pemahaman dan kesepakatan bahwa transformasi ekonomi adalah kunci produktivitas dengan mengubah struktur ekonomi menuju produktivitas tinggi yang berkelanjutan,” jelasnya.

Untuk melakukan transformasi ekonomi nasional, lanjutnya, pemerintah perlu melakukan kerja sama internasional yang menguntungkan banyak pihak, sesuai dengan tujuan nasional.

“Pemerintah akan menyusun kebijakan yang implementatif agar upaya berbagai pihak dapat diakomodir guna mencapai tujuan bersama,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

investasi bappenas ekonomi hijau
Editor : Lili Sunardi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top