Bisnis.com, JAKARTA – Badan pengatur Jalan Tol (BPJT) membeberkan alasan investasi pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port yang mencapai Rp705 miliar, meski hanya akan dibangun sepanjang 3,2 kilometer.
Danang Parikesit, Kepala BPJT, mengatakan bahwa tol tersebut sebagian besar dibangun dengan struktur elevated dan memiliki desain geometri yang tidak sederhana, sehingga membutuhkan investasi Rp705 miliar.
“Jadi desainnya memang kompleks,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (8/2/2022).
Kendati demikian, kata dia, biayanya untuk struktur elevated untuk jalan bebas hambatan sudah dinilai wajar oleh Ditjen Bina Marga Kementrian PUPR dan BPJT.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono menambahkan, jalan tol tersebut memiliki desain elevated dengan struktur beton.
Sebagai gambaran, dia menjelaskan biaya investasi untuk struktur elevated bisa lebih mahal 1,5 hingga 2 kali lipat dari yang biasa, tergantung jenis desain strukturnya.
Baca Juga
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) Ramdani Basri mengatakan, pembangunan Jalan Tol Akses Makassar New Port dengan kebutuhan lahan mencapai 2,74 hektare dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama dimulai dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju Makassar New Port sepanjang 1,2 Km. Sementara itu, pembangunan tahap kedua mulai dari arah bandara (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju ke Makassar New Port sepanjang 2 Km dengan lebar lajur 4 meter.
“Tahap pertama dan kedua dikerjakan bersamaan, sedangkan tahap ketiga dari Makassar New Port menuju ke bandara akan dikerjakan pada tahap berikutnya,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (8/2/2022).
Pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port merupakan proyek strategis nasional yang dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan konsultan supervisi joint operation PT Indokoei–Nippon Koei–PT Cipta Strada, dengan biaya investasi mencapai Rp705 miliar.
“Progres pembebasan lahan hingga 4 Januari 2022 telah mencapai 60 persen dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero),” ucapnya.
