Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka melalui anak perusahaannya PT Inka Multi Solusi memproduksi paket modular pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan skala kecil atau Pertashop dari PT Pertamina (Persero), dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 80 persen.
Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship Inka Bambang Ramadhiarto mengatakan, modular tersebut tersebut terdiri atas tangki, dispenser BBM, dan kompartemen.
“IMS [Inka Multi Solusi] juga menyiapkan paket tambahan berupa toilet modul ramah lingkungan dan container shop knockdown untuk tambahan fasilitas penjualan oli, elpiji, maupun bahan makanan dan minuman siap saji,” ujarnya dalam keterangannya di Madiun, Senin (7/2/2022).
Da menyebut bahwa modular Pertashop ditujukan untuk pengusaha level BUMDes/BUMDesma atau kalangan pesantren.
Selain itu, Inka bersama anak perusahaannya juga terus mendorong agar program-program yang dilakukannya memiliki TKDN tinggi, sehingga mengurangi impor.
“Target produk modular Pertashop ini adalah usaha mikro, kecil, dan menengah. Selain dapat mendukung perekonomian UMKM, kami juga mendukung secara TKDN-nya. Dengan diproduksinya modular ini oleh anak perusahaan, TKDN sudah mencapai 80 persen,” ujarnya.
Menurutnya, produk modular Pertashop juga ditujukan bagi penyalur produk Pertamina skala kecil yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, elpiji nonsubsidi, dan produk ritel lainnya.
Pertashop sendiri merupakan bagian dari program Pertamina untuk mewujudkan energi berkeadilan. Dengan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa/daerah.
Menteri BUMN Erick Thohir juga telah melihat produk Pertashop buatan IMS tersebut saat kegiatan sosialisasi program percepatan implementasi Pertashop kepada BUMNDes/BUMDesma dan mitra strategis yang digelar di Madiun pada Minggu (6/1/2022).
Pertamina menargetkan pembangunan 10.000 unit Pertashop di seluruh Indonesia dalam 3 tahun ke depan, dan diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi 30.000 orang.