Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambah 3 Pabrik, Cleo Siap Banjiri Sumatra dan Kalimantan dengan Air Kemasan

Cleo melakukan penambahan lini produksi hingga meningkatkan kapasitas terpasang mencapai 5,3 miliar liter pada 2022.
PT Sariguna Primatirta/Istimewa
PT Sariguna Primatirta/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) berekspansi dengan membangun tiga fasilitas produksi baru pada tahun ini. Sebelumnya, kapasitas  produksi yang dimiliki Cleo sekitar 4 miliar liter, penambahan lini produksi tersebut ditargetkan dapat menggenjot volume produksi hingga 5,3 miliar liter pada 2022.

Melisa Patricia, Wakil Direktur Utama CLEO mengatakan, penambahan tiga pabrik pada tahun ini menggenapi fasilitas produksi perseroan menjadi total 30 unit.

"Realisasi produksi AMDK kami pada 2021 cukup besar berkisar 1,2 miliar liter. Sedangkan, kini  kami memproyeksikan kapasitas  produksi AMDK CLEO berkisar hingga 5,3 miliar liter," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (3/2/2022).

Selain peningkatan volume produksi, dia juga berharap ekspansi tersebut dapat mengerek pangsa pasar produk-produk CLEO sehingga dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan air kemasan yang masih sangat tinggi di masyarakat.

Adapun, wilayah pembangunan pabrik CLEO diantaranya Balikpapan, Palangkaraya, dan Palembang. Saat ini CLEO telah memiliki 27 pabrik pengolahan AMDK dengan jaringan distribusi yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, diantaranya Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua dengan total jaringan sebanyak 200 distributor internal dan 1.515 total distributor eksternal.

Melisa melanjutkan, ekspansi pabrik dilatarbelakangi pergerakan konsumsi AMDK yang semakin cepat, khususnya menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Tak cukup tiga pabrik pada tahun ini, dia pun mengatakan kedepan CLEO akan terus melakukan ekspansi produksi dan perluasan pasar seiring potensi meningkatnya permintaan.

Sebelumnya, total produksi AMDK dalam negeri pada tahun ini ditargetkan tumbuh 5 persen menjadi 32,41 miliar liter pada tahun ini. Tahun lalu, volume produksi berada di angka 30,87 miliar liter. Air minum dalam galon guna ulang (GGU) masih akan menjadi kontributor terbesar yakni 70 persen, sedangkan sisanya produk air minum botol dan gelas.

Ketua Umum Asosiasi Industri Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat berharap dapat memaksimalkan momentum Ramadan dan Lebaran setelah dua tahun berturut-turut tersandung larangan mudik.

"Pada situasi normal, libur Ramadan dan Lebaran dibandingkan dengan bulan sebelumnya bisa tumbuh 15 persen, dan itu menjadi booster utama untuk pertumbuhan sampai satu tahun," kata Rachmat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper