Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSSK Tegaskan Pemulihan Ekonomi RI Hampir Merata di Semua Sektor

Ketua KSSK Sri Mulyani menilai pemulihan tersebut hampir merata. Meskipun, dia menambahkan kecepatan pemulihan masih berbeda-beda di beberapa sektor.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Ketua Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan mengenai hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Ketua Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan mengenai hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai pemulihan ekonomi telah terjadi hampir di semua sektor sepanjang 2021.

Ketua KSSK Sri Mulyani menilai pemulihan tersebut hampir merata. Meskipun, dia menambahkan kecepatan pemulihan masih berbeda-beda di beberapa sektor.

"Masih tergantung aktivitas usaha dan dampak pandemi terhadap sektor-sektor tersebut," papar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Rabu (2/2/2022).

Hal ini yang dinilai sebagai scarring effect. Sri Mulyani berjanji KSSK akan terus meniliti efek tersebut dan meneruskan langkah-langkah kebijakan untuk mengatasi scarring effect ini. Pada saat bersamaan, KSSK tentunya akan terus mengawal pemulihan ekonomi di Tanah Air.

Adapun, KSSK menilai insentif pajak efektif dalam mendorong pemulihan di sektor perumahan dan otomotif.

Dari catatan KSSK, insentif PPN perumahan yang diikuti oleh pelonggaran Rasio Loan To Value (LTV) Untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value (FTV) untuk pembiayaan properti, dan uang muka untuk kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV dan Uang Muka).

OJK juga melakukan pelonggaran aset tertimbang menurut risiko (ATMR), ketentuan tarif premi asuransi dan ketentuan uang muka perusahaan pembiayaan.

Semua bauran ini mampu mendongkrak kredit perumahan hingga Rp465,5 triliun rupiah sepanjang 2021.

Kemudian dari insentif otomotif. Kemenkeu telah menerbitkan PPnBM ditanggung pemerintah (DTP).

"Dilakukan untuk sektor otomotif untuk kelompok tertentu," ujarnya.

Kebijakan ini dikolaborasikan dengan kebijakan OJK, yakni pelonggaran ATMR dan uang muka perusahaan pembiayaan, serta kebijakan dari BI terkait dengan uang muka kredit kendaraan.

Alhasil, KSSK mencatat realisasi kredit kendaran berhasil mencapai Rp97,45 triliun hingga Desember 2021

"Capaian tersebut sejalan dengan pendingkatan penjualan mobil di tahun 2021 sebesar 863.300 dibandingkan 578.300 pada 2020," ungkap Sri Mulyani.

Dia menegaskan dukungan tersebut merupakan bagian dari paket kebijakan di dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi melalui intermediasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper