Bisnis.com, JAKARTA - Produksi industri keramik nasional mencatatkan pertumbuhan pada bulan lalu. Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) mendata volume produksi sepanjang Januari 2022 berada di angka 37,7 juta m2, naik 9,5 persen dibandingkan rata-rata bulanan 2021 sekitar 34,4 juta m2.
Ketua Umum Asaki Edy Suyanto mengatakan kinerja utilitas kapasitas produksi juga menunjukkan tren kenaikan dari 80 persen pada Desember 2021 menjadi 82 persen pada Januari 2022. Adapun, rata-rata utilitas produksi sepanjang 2021 berada di angka 75 persen dan ditargetkan mencapai 85 persen sepanjang tahun ini.
"Kinerja Januari 2022 utamanya ditopang oleh permintaan dalam negeri disamping kinerja ekspor yang masih terkendala oleh mahalnya biaya kontainer," kata Edy kepada Bisnis.com, Rabu (2/2/2022).
Edy meyakini kinerja produksi masih dapat dipertahankan meski ada risiko gelombang ketiga pandemi karena penyebaran varian Omicron. Sebagaimana saat varian Delta merebak, operasional industri ditopang penerapan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) dan sistem informasi industri nasional (Siinas).
"Disamping kesiapan dan pengalaman industri keramik dalam menghadapi ancaman Covid varian Delta yang lalu dengan menerapkan prokes ketat dan hampir semua karyawan anggota Asaki telah divaksin lengkap," ujarnya.
Sebelumnya, produksi keramik pada 2022 diproyeksi meningkat 15 persen dari 400-410 juta m2 menjadi 460-470 juta m2. Pada tahun lalu, pertumbuhan produksi tercatat sebesar 35 persen.
Baca Juga
Adapun, proyeksi pertumbuhan produksi tersebut juga diiringi rencana peningkatan kapasitas terpasang sebesar 13 juta m2 menjadi 582 juta m2.