Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada 2022 akan terjaga pada kisaran 2 hingga 4 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, perkembangan tersebut sejalan dengan dengan masih memadainya penawaran agregat dalam memenuhi kenaikan permintaan agregat.
Di samping itu, ekspektasi inflasi tetap terkendali, seiring dengan terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah, serta respons kebijakan yang ditempuh BI dan pemerintah.
“Inflasi pada tahun 2022 diperkirakan terkendali dalam sasaran 3 persen ± 1 persen,” katanya, Kamis (20/1/2022).
Perry menyampaikan, BI ke depan tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).
Sementara itu, pada Januari 2022, BI memperkirakan inflasi akan mencapai 0,58 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), sementara secara tahunan mencapai 2,2 persen (year-on-year/yoy).
BI mencatat, penyumbang utama inflasi Januari 2022 hingga minggu ketiga yaitu komoditas bahan bakar rumah tangga (BBRT) sebesar 0,12 persen mtm, daging ayam ras sebesar 0,09 persen mtm, telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,05 persen mtm, beras sebesar 0,04 persen mtm.
Penyumbang inflasi lainnya adalah minyak goreng, sabun detergen bubuk/cair dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,03 persen mtm, cabai rawit dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), jeruk, bawang putih, dan mi kering instan masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.