Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Travel Bubble Indonesia-Singapura Dimulai Hari Ini, Sandiaga Pastikan Kesiapan

Menparekraf Sandiaga mengatakan surat edaran (SE) dari Satgas Covid-19 tentang travel bubble Batam-Bintan-Singapura telah diterbitkan. Dalam aturan, wisman hanya diizinkan melakukan reservasi dan beraktivitas di kawasan yang telah ditetapkan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021)./Antara
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan kesiapan kawasan wisata Nongsa, Batam dan Lagoi, Bintan di Kepualauan Riau dalam implementasi travel bubble antara Indonesia dan Singapura yang dimulai hari ini. Pelabuhan di dua kawasan tersebut telah mulai melayani perjalanan ke destinasi dalam bubble zone yang diterapkan.

Sandiaga menjelaskan pelabunan Bandar Bentan Telani di Bintan siap menerima kunjungan 500 wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura per hari untuk 8 kali perjalanan (trip). Pada masa normal, pelabuhan ini menerima sampai 2.400 wisman dalam 12 kali perjalanan.

"Untuk tahap awal kita buka untuk 50 sampai 100 wisman dalam dalam 1 trip [perjalanan]," kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Senin (24/1/2022).

Sandiaga mengatakan surat edaran (SE) dari Satgas Covid-19 tentang travel bubble Batam-Bintan-Singapura telah diterbitkan. Dalam aturan, wisman hanya diizinkan melakukan reservasi dan beraktivitas di kawasan yang telah ditetapkan.

Dia meyakini Batam dan Bintan bisa menerapkan uji coba ini dengan baik. Menurutnya, Presiden Joko Widodo telah menyetujui mekanisme travel bubble di kawasan inisebagai percontohan untuk memulai pembukaan ekonomi, terutama sektor pariwisata yang terkontrol, terbatas, dan berkelanjutan dalam skala yang lebih besar secara bertahap.

"Wisman Singapura juga memiliki prospek yang sangat strategis dalam membangkitkan ekonomi dan pariwisata nasional, terutama di Kepri. Begitu pula untuk sektor-sektor terkait yang tertekan selama 2 tahun ini," kata dia.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper