Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Malaysia telah menyisihkan RM680 juta atau US$162 juta (Rp2,31 triliun) untuk memastikan standarisasi dan stabilisasi harga barang-barang penting, termasuk bahan pokok, seperti minyak goreng dan tepung terigu.
Menteri Perdagangan Domestik dan Urusan Konsumen Alexander Nanta Linggi mengatakan sebanyak RM400 juta telah disisihkan untuk program stabilisasi harga minyak goreng dan RM40 juta untuk program subsidi tepung terigu.
Hal tersebut diungkapkannya setelah acara di Pasar Besar Kota Kinabalu, Senin (17/1/2022). Dia menambahkan sebanyak RM240 juta akan dialokasikan untuk pelaksanaan program standarisasi harga, yang mencakup distribusi barang-barang penting, gas minyak cair dan program komunitas.
Dilansir oleh Channel News Asia, melalui program tersebut, pemerintah juga akan menanggung biaya transportasi untuk mengirimkan tujuh barang yang dikendalikan dari pemasok dari kota ke daerah pedesaan tertentu.
Dia mengatakan pelaksanaan program tersebut dapat memastikan bahwa barang yang dijual dengan harga yang ditetapkan karena biaya pengiriman akan ditanggung oleh pemerintah.
Menteri mengatakan secara keseluruhan akan ada 2.005 titik penjualan secara nasional di mana barang-barang penting akan dikirim oleh pengangkut, dicatat dan dijual ke masyarakat setempat.
Baca Juga
Hal ini untuk memastikan bahwa masyarakat lokal juga dapat menikmati harga yang sama seperti di kota, tambahnya.
Sementara itu, pengecer besar Ameer Ali Mydin yang menjalankan rantai department store Mydin mengatakan bahwa harga barang kering dan pakaian diperkirakan akan naik hingga 10 persen karena biaya yang lebih tinggi yang dihadapi oleh produsen dan ditambah dengan masalah perdagangan internasional.
Ameer Ali mengatakan bahwa dia memperkirakan harga barang kering - seperti biskuit, sarden dan minuman - meningkat antara delapan dan 10 persen tahun ini.
The Star melaporkan bahwa banyak produsen melihat harga akan naik karena kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik.