Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Zimbabwe berencana menjual koin emas kepada publik mulai 25 Juli 2022 sebagai penyimpan nilai untuk menstabilkan mata uang negaranya yang jatuh.
Mengutip Bloomberg, Selasa (5/7/2022), Gubernur Bank Sentral Zimbawe John Mangudya mengatakan koin emas satu troy-ons akan disebut Mosi oa-Tunya Gold Coin. Istilah ini berarti ‘Asap yang Bergemuruh,’ mengacu pada Air Terjun Victoria, air terjun terbesar di dunia, yang melintasi Zimbabwe dan Zambia.
“Koin emas akan tersedia untuk dijual kepada publik dalam mata uang lokal dan dolar AS dan mata uang asing lainnya dengan harga berdasarkan harga emas internasional yang berlaku dan biaya produksi,” katanya dalam sebuah pernyataan melalui email.
Mangudya menjelaskan koin emas 22 karat akan diidentifikasi dengan nomor seri dan dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai, dapat diperdagangkan secara lokal dan internasional dan digunakan untuk bertransaksi. Bisa juga untuk jaminan pinjaman dan fasilitas kredit.
Koin tersebut merupakan bagian dari langkah-langkah untuk menangani krisis mata uang yang membuat tingkat inflasi tahunan melonjak menjadi 192 persen pada Juni 2022 dan depresiasi tajam dalam dolar Zimbabwe, yang telah kehilangan lebih dari dua pertiga nilainya terhadap dolar AS tahun ini.
IH Securities, pialang yang berbasis di Harare, mengharapkan penjualan koin tersebut untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap dolar Zimbabwe, yang akan digunakan untuk membelinya.
Baca Juga
“Ini akan membedakan pasar koin emas dari pasar surat utang pemerintah atau pasar uang,” katanya dalam catatan email kepada klien.
Aksi ini juga dapat dilihat sebagai upaya bank sentral untuk mengurangi kelebihan likuiditas dolar Zimbabwe melalui penjualan koin emas.