Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor Terlama! Venezuela Catat Inflasi 686,4 persen per 2021

Venezuela mencetak rekor negara dengan hiperinflasi terlama. Venezuela catat inflasi 686,4 persen hingga akhir 2021.
Pembeli mengunakan masker di pasar kota lingkungan Chacao di Caracas, Venezuela, Minggu (15/3/2020). Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan karantina di enam negara bagian dan ibukota mulai Senin untuk memperkuat langkah-langkah penyebaran virus corona di negara ini. Bloomberg/Carlos Becerra
Pembeli mengunakan masker di pasar kota lingkungan Chacao di Caracas, Venezuela, Minggu (15/3/2020). Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan karantina di enam negara bagian dan ibukota mulai Senin untuk memperkuat langkah-langkah penyebaran virus corona di negara ini. Bloomberg/Carlos Becerra

Bisnis.com, JAKARTA - Venezuela mencetak rekor menjadi salah satu negara dengan hiperinflasi terlama setelah 4 tahun seiring tingginya penggunaan dolar Amerika Serikat. Secara tahunan, Venezuela mengakhiri 2021 dengan inflasi sebesar 686,4 persen.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (16/1/2022), pemerintah sosialis Venezuela telah menurunkan laju pencetakan uang dan dolar AS menjadi mata uang preferensi. 

Bank sentral Venezuela mencatat harga barang naik 7,6 persen pada Desember 2021 dari sebulan sebelumnya. Hal ini menandai 1 tahun penuh inflasi bulanan di bawah 50, ambang batas yang biasanya digunakan sebagian besar ekonom untuk mendefinisikan hiperinflasi.

"Hiperinflasi Venezuela terjadi begitu saja. Pemerintah tidak mengambil tindakan apa pun, mereka hanya menghentikan penyebabnya, yaitu membiayai dirinya sendiri melalui percepatan pencetakan uang," kata profesor ekonomi di Universitas Katolik di Caracas Ronald Balza.

Profesor ekonomi Central University di Caracas Luis Oliveros mengatakan dikuranginya pencetakan uang lantaran belanja pemerintah yang semakin susut. Defisit fiskal terpangkas sekitar 10 persen dari produk domestik bruto pada tahun lalu yang mencapai 30 persen sejak hiperinflasi pada 2017.

Sementara itu, penggunaan dolar AS semakin mendominasi, yakni hingga 60 persen, ketimbang bolivar, mata uang nasional Venezuela.

"Meski inflasi pada bolivar masih penting, itu tidak menangkap seluruh informasi tentang apa yang terjadi pada harga. Kita perlu lebih memperhatikan [pergerakan] harga pada dolar," ungkap Oliveros.

Kendati sudah keluar dari era hiperinflasi, Venezuela masih menjadi negara dengan tingkat inflasi tertinggi.

Data inflasi yang dikerjakan oleh pemerintah juga tidak dapat dipercaya. Bahkan, pembuat kebijakan oposisi melaporkan penurunan harga yang signifikan pada tahun lalu.

Sementara itu, indeks harga kopi di Caracas, Cafe Con Leche Index menunjukkan menunjukkan peningkatan harga yang merata, terutama sejak pemerintah meredenominasi mata uangnya, turun enam nol dari bolivar sebelumnya.

Untuk itu, bank sentral kini telah meningkatkan intervensinya dan berinovasi dengan menciptakan bolivar digital yang relatif stabil. Namun, sejak Oktober, suplai dolar telah meningkat hingga dua kali lipat atau sekitar US$100 juta per pekan dan menjaga nilai tukar secara artifisial di bawah 5 bolivar per dolar.

Hal ini meningkatkan keraguan apakah pemerintahan masih bisa melanjutkan kebijakannya. Cadangan bank sentral telah merosot hingga US$6 miliar, terendah dalam 30 tahun terakhir.

Analis mengatakan pemerintah kemungkinan menggunakan pendapatan minyak dan sumber hard currency atau mata uang yang memiliki nilai tukar kuat untuk mengintervensi pasar valuta asing.

"Cepat atau lambat kita akan melihat penyesuaian penting dalam nilai tukar, dan itu akan berdampak pada harga," kata Jose Manuel Puente, profesor Pusat Kebijakan Publik di Instituto Estudios Superiores de Administracion (IESA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper