Bisnis.com, JAKARTA — Gempa berkekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Sumur, Banten pada Jumat (14/1/2022). Beberapa wilayah di Jabodetabek merasakan dampaknya. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan kerusakan rumah atau bangunan yang berarti.
Adapun dalam banyak kasus gempa berkekuatan besar, beberapa rumah dan bangunan mengalami kerusakan mulai dari retak hingga ambruk. Mengutip situs Sunrise Steel, Jumat (14/1/2022), biasanya, kerusakan struktural bangunan terjadi jika kekuatan gempa bermagnitudo 5,0. Sementara itu, rumah ambruk disebabkan oleh bagian-bagian bangunan tidak mampu untuk bekerja sebagai sistem dalam menahan gaya lateral.
Kerusakan bangunan karena gempa berkaitan dengan kesalahan desain yang memengaruhi kerja sistem struktural, meliputi kekuatan, kekakuan, dan fleksibilitas.
Koneksi elemen bangunan yang tidak tepat pun meningkatkan risiko rusaknya bangunan. Begitu pula dengan kualitas pengerjaan serta material yang berpengaruh pada kekuatan rumah.
Saat gempa, pondasi juga menjadi masalah utama. Apalagi ketika tanah yang menyangga pondasi ikut tergerus gempa, maka risiko bangunan di atasnya hancur akan meningkat. Itulah kenapa, jenis pondasi, kedalaman, hingga lokai peletakannya perlu dipertimbangkan secara matang.
Agar bangunan tetap kuat ketika gempa menyerang, prinsip-prinsip desain berdasarkan hasil penelitian beberapa ahli berikut ini bisa diterapkan.
Baca Juga
Struktur Bangunan Ringan dan Kuat
Bangunan kuat dan ringan yang bisa terbuat dari logam atau pun kayu bisa dibilang lebih baik dalam menghadapi gempa dibandingkan dengan bangunan dengan bobot berat.
Dalam hal ini, rumah dengan tembok bata dan konstruksi RC bukan merupakan strukstur yang aman dari gempa bumi. Bahkan bangunan dari batu bata kemungkinan mengalami kerusakan sampai 70% saat bencana tersebut terjadi.
Struktur yang Kompak
Pada dasarnya, struktur bangunan maupun rumah tahan gempa harus mampu menerima beban. Sementara bagian dari bangunan yang tidak menerima beban tetap termasuk dalam satu kesatuan yang saling memengaruhi.
Struktur Sederhana dan Simetris
Prinsip pembangunan rumah tahan gempa selanjutnya adalah strukturnya harus direncanakan sesederhana mungkin. Sehingga jalur gaya vertikal atau pun horizontal bisa mudah dipahami. Kesederhanaan struktur pun akan membuat bangunan lebih tahan saat gempa. Selain sederhana, denah bangunan juga perlu dibuat simetris dengan bentuk segi empat atau pun lingkaran.
Bahan Bangunan yang Digunakan
Pemilihan material bangunan pun menjadi aspek penting dalam pembuatan rumah tahan gempa. Sebab, kegagalan akibat bahan yang rapuh juga turut memengaruhi elemen struktural lainnya.
Terkait hal tersebut, baja ringan bisa dipilih, mengingat material ini selain bobotnya ringan, juga diklaim kokoh serta awet. Namun karena bahan bangunan tersebut mulai populer dan tersedia dalam berbagai merek, harga, serta kualitas, lebih baik pilih material yang mutunya terjamin. Seperti baja ringan berbahan dan bertanda Zinium.
Keunggulan serta kekokohan bahan baja ringan tersebut bisa dipercaya lantaran bergaransi dan berlabel SNI.