Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat inflasi di Indonesia pada tahun ini diperkirakan masih akan berada pada tingkat yang relatif terjaga.
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada 2021 sebesar 1,87 persen. Ekonom Senior Chatib Basri mengatakan bahwa tingkat inflasi tersebut masih berada di tingkat yang rendah.
Hal ini menunjukkan permintaan masyarakat masih lemah, meski indeks harga produsen mencatatkan peningkatan yang tinggi.
“[Tingkat inflasi 2021] masih ada dalam kondisi di mana resources-nya masih banyak yang nganggur, kalau mau ditambah uang beredar, diberikan stimulus fiskal, itu dampaknya ke harga belum terjadi,” katanya dalam Webinar Economic Outlook 2022, Rabu (12/1/2022).
Chatib mengatakan, jika permintaan masyarakat mulai mengalami peningkatan dan dari sisi produksi tidak dapat menyesuaikan, maka akan terjadi kenaikan inflasi atau stagflasi.
“Tapi perkiraan saya di 2 atau 3 tahun kedepan inflasi baru akan menjadi masalah, terutama ketika likuiditas di pasar mulai ketat,” jelasnya.
Baca Juga
Dengan demikian, ketika risiko inflasi muncul, mau tidak mau Bank Indonesia harus menaikkan suku bunga acuan.
“2-3 tahun ke depan exit policy jadi penting karena ada risiko pengetatan likuiditas dan pada saat yang sama inflasi tinggi,” katanya.