Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian PUPR Kejar Penyelesaian Bendungan Jragung di Semarang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengejar penyelesaian Bendungan Jragung yang ditargetkan rampung pada akhir 2023.
Pengerjaan Bendungan Jragung./Kementerian PUPR
Pengerjaan Bendungan Jragung./Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengejar penyelesaian Bendungan Jragung yang ditargetkan rampung pada akhir 2023.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air, sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, mampu menyediakan air baku, dan mengendalikan banjir.

“Pembangunan bendungan akan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2–3 kali tanam dalam setahun,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (10/1/2022). 

Bendungan Jragung sendiri dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen Sumber Daya Air, dengan kapasitas tampung 90 juta meter kubik dan luas genangan 503,1 hektare. Bendungan itu akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.

Pembangunan Bendungan Jragung mulai dikerjakan pada akhir 2020 melalui tiga paket pekerjaan yang ditargetkan selesai di akhir 2023.

Paket I dikerjakan oleh penyedia jasa PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan nilai kontrak Rp806,3 miliar, dan progres fisiknya hingga 26 Desember 2021 telah mencapai 5,7 persen.

Paket II dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.-PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp758 miliar, dan progress fisiknya telah 6,7 persen.

Sementara itu, paket III dikerjakan PT Brantas Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) senilai Rp735,9 miliar dengan progres fisik 4,28 persen.

Secara administrasi Bendungan Jragung membentang di tiga dusun di Desa Candirejo, yakni Dusun Borangan, Dusun Sapen, dan Dusun Kedung Glatik, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Sumber air bendungan akan berasal dari Sungai Jragung dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 94 kilometer persegi. Bendungan Jragung didesain dengan tipe urugan zonal inti tegak dengan elevasi puncak bendungan 119,5 meter, dan lebar puncak bendungan 10 meter.

Selain dimanfaatkan sebagai penyedia air irigasi pertanian, Bendungan Jragung juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar 1 meter kubik per detik untuk menyuplai wilayah Semarang, Demak, dan Grobogan.

Selain itu, Bendungan Jragung juga dibangun untuk mengurangi risiko banjir area hilir dari 378.00 meter kubik per detik menjadi 170.00 meter kubik per detik, atau mereduksi banjir sebesar 45 persen.

Bendungan itu juga memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan kapasitas 1.400 kilowatt, dan pengembangan destinasi wisata air, serta agrowisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper