Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian memproyeksikan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) akan tumbuh 5 persen pada tahun ini, setelah tak bisa mengoptimalkan ekspansi di 2021 karena pandemi dan pembatasan ketat.
Direktur Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian Elis Masitoh mengatakan bahwa peningkatan investasi dan ekspor akan menjadi motor pertumbuhan industri pada tahun ini.
“Juga demikian dengan demand di dalam negeri sudah mulai membaik dengan sekolah tatap muka, kantor mulai masuk, dan mal, serta wisata mulai normal,” kata Elis kepada Bisnis, Selasa (11/1/2022).
Adapun, sepanjang 2021 Elis memprediksi realisasi pertumbuhan akan sebesar 1,37 persen. Angka tersebut naik dari proyeksi pada awal 2021 sebesar 0,93 persen, terdorong perbaikan kinerja dan kondisi pasar pada kuartal terakhir 2021.
Pada kuartal III/2021 industri tekstil dan pakaian jadi masih mencatatkan kontraksi year-on-year sebesar -3,34 persen. Namun, angka kontraksi tersebut telah menyusut dari triwulan II dan I tahun lalu, yakni berturut-turut -4,54 persen dan -13,28 persen.
Di sisi lain, subsektor alas kaki juga diproyeksikan mengalami pemulihan optimal pada tahun ini karena pasar ekspor yang semarak.
Baca Juga
Elis mengatakan bahwa akan ada banjir pesanan ke industri alas kaki dalam negeri pada tahun ini dan 2023. Tahun ini, salah satu brand menambah order 67 juta pasang, dan akan bertambah lagi pada tahun depan.
Sampai dengan kuartal III/2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi alas kaki mencapai 1,03 miliar pasar dari kapasitas 1,49 miliar pasar per tahun. Pertumbuhan industri alas kaki pada triwulan tersebut tercatat 18,12 persen, dengan kenaikan ekspor sebesar 27,3 persen menjadi U$4,80 miliar.
“Bertambahnya ekspor didorong oleh kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19, dengan tetap beroperasinya produksi berorientasi ekspor. Ini menimbulkan trust dari pihak buyer, sehingga mereka menambah produksinya di Indonesia,” jelas Elis.