Bisnis.com, JAKARTA – Proyek refinery development master plan (RDMP) Balikpapan diproyeksi bakal menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Proyek yang ditargetkan rampung pada 2024 itu diprediksi bisa menyerap hingga 19.000 tenaga kerja.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa proyek tersebut telah menyerap sekitar 10.000 pekerja yang 99 persen di antaranya merupakan pekerja dari Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42,7 persen pekerja juga merupakan tenaga kerja lokal yang berasal dari area Balikpapan.
“Tentu ini penyerapan tenaga kerja indonesia yang besar,” ujarnya di kawasan RDMP Balikpapan, Sabtu (8/1/2021).
Sementara itu, Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengatakan bahwa nilai proyek tersebut sampai dengan Desember 2021 sebesar Rp27,93 triliun, dengan total komponen luar negeri senilai Rp19,52 triliun, dan komponen dalam negeri Rp8,4 triliun.
Dia menargetkan proyek RDMP Balikpapan dapat menyerap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 30–35 persen melalui partisipasi lokal.
“Penyerapan komponen dalam negeri saat ini 30,06 persen, atau senilai Rp8,4 triliun,” ujar Djoko.
Baca Juga
Dia mencatat, partisipasi perusahaan nasional dan tenaga kerja lokal dalam proyek tersebut melalui vendor atau manufaktur lokal telah mencapai 73 perusahaan, dengan 174 paket pengadaan manufacturing lokal.
Sementara itu, untuk kontraktor atau subkontraktor lokal tercatat telah menyerap 79 perusahaan, dengan 138 paket pekerjaan subkontraktor lokal.
Dia memproyeksikan, RDMP Balikpapan akan menyerap tenaga kerja paling besar pada saat puncak konstruksinya, yakni pada Agustus 2022 dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja sebanyak 19.468 orang.