Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puan Soroti Harga Minyak Goreng: Indonesia Rp20.000, Malaysia Rp8.500

Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah untuk segera mengendalikan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi, khususnya minyak goreng.
Puan Maharani/Antara-Istimewa
Puan Maharani/Antara-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah agar segera mengendalikan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi, khususnya minyak goreng.

Menurutnya, harga kebutuhan pokok yang tinggi menambah beban masyarakat di masa pandemi Covid-19.
 
“Beberapa kebutuhan pokok seperti telur, bawang, dan cabai harganya belum kembali stabil sejak akhir tahun lalu. Bahkan minyak goreng pun juga masih mahal meski pemerintah sudah memberi acuan harga Rp14.000 per liter,” kata Puan dikutip dari laman resmi DPR RI, Minggu (9/1/2022).
 
Politisi PDI-Perjuangan itu mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah jauh-jauh hari meminta jajarannya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang masih mahal meski sudah memasuki pekan kedua awal tahun.
 
“Kementerian terkait dan Pemerintah Daerah (Pemda) perlu cepat merealisasikan arahan dari Bapak Presiden. Segera kendalikan harga-harga kebutuhan pokok agar dapat mengurangi beban rakyat,” ujarnya.
 
Khusus untuk minyak goreng, Puan meminta pemerintah untuk menyalurkan minyak goreng murah bersubsidi secara merata. Hal tersebut karena sampai saat ini harga minyak goreng di pasaran masih berkisar Rp20.000 per liternya.

Pedangang di pasar-pasar tradisional, kata Puan, menyebut masih menjual minyak dengan harga tinggi lantaran masih mendapat harga mahal dari agen.

“Penyaluran minyak murah bersubsidi juga harus merata di seluruh daerah sehingga dapat dirasakan oleh rakyat,” tuturnya.
 
Puan juga mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan petunjuk teknis (Juknis) untuk pemerintah daerah (pemda) mengenai penyaluran subsidi minyak goreng murah.

Dengan begitu, sambungnya, Pemda dapat bergerak cepat menerapkan program minyak goreng subsidi di wilayahnya.
 
Lonjakan harga minyak goreng sendiri sudah berlangsung cukup lama. Mantan Menko PMK ini menilai persoalan harga minyak goreng yang mahal menjadi ironi mengingat Indonesia adalah penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

Bahkan, Puan membandingkan harga minyak goreng di Malaysia yang jauh lebih murah melalui program subsidi. Pemerintah Negeri Jiran itu diketahui menetapkan harga minyak goreng bersubsidi senilai RM2,5 atau sekitar Rp8.500 per kilogramnya untuk kemasan sederhana.
 
“Kita juga berharap agar Pemerintah bisa memberikan subsidi sebanyak-banyaknya untuk rakyat. Pemerintah harus mampu menstabilkan harga pangan. Dengan begitu, beban rakyat akan terbantu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Puan mendukung langkah anak usaha holding perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL) yang tengah mengembangkan produksi turunan minyak sawit. INL sendiri mengeluarkan brand minyak goreng ekonomis seharga Rp14.000 per liter, sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan pemerinah.
 
Puan menilai merek minyak goreng ini dapat menunjang kebijakan Pemerintah yang menargetkan 1,2 juta liter minyak goreng subsidi untuk menekan lonjakan harga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper