Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih berencana menominasikan Philip Jefferson, seorang akademisi dari ras kulit hitam untuk mengisi salah satu dewan gubernur Federal Reserve.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (4/1/2022), jika Jefferson menjabat di The Fed, dia akan menjadi laki-laki dari ras kulit hitam keempat yang memegang jabatan di bank sentral AS dalam sejarah 100 tahun ke belakang. Hal ini seperti diberitakan oleh The Wall Street Journal.
Jefferson adalah seorang doktor di bidang ekonomi dari University of Virginia. Dia merupakan Wakil Presiden Akademik, Dekan Fakultas, dan juga profesor Davidson College di Carolina Utara.
Sebelumnya, dia telah bekerja di Federal Reserve dua kali sebagai ekonom di divisi urusan moneter pada 1996 - 1997 dan sebagai asisten peneliti di bagian analisis fiskal pada 1983 - 1985.
Namun, baik dari pihak Jefferson dan Gedung Putih belum memberikan komentar terkait hal ini.
Presiden AS Joe Biden masih memiliki tiga kursi kosong di dewan gubernur The Fed, termasuk wakil gubernur untuk pengawasan. Pada November, Biden telah memilih Gubernur The Fed Jerome Powell untuk melanjutkan periode keduanya dan Lael Brainard sebagai Wakil Gubernur The Fed.
Baca Juga
Pemilihan Jefferson mungkin dilatarbelakangi munculnya kritik terhadap bank sentral AS yang diisi oleh profil yang kurang beragamnya, tertama terkait dengan ras.
Sejak didirikan pada 1913, The Fed hanya memiliki tiga gubernur dari ras Afrika-Amerika yang semuanya laki-laki dan hanya 10 perempuan yang semuanya adalah dari kulit putih.
Adapun jajaran dewan gubernur yang dipimpin oleh Powell saat ini semua diisi oleh kulit putih dan hanya ada dua perempuan di antaranya.
Jefferson diketahui telah menulis dan menyunting berbagai buku dan artike dengan menaruh banyak perhatian soal kemiskinan. Dia juga fokus terhadap masalah kesenjangan pada kuliahnya.
Dia mengajar di Columbia University, the University of Virginia, Swarthmore College di Pennsylvania, dan menjadi dosen tamu di University of California, Berkeley.