Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Omicron, Operator Bandara Minta Fasilitas Genome Sequencing

Operator bandara intensif berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyediakan fasilitas genome sequencing demi mencegah masuknya Omicron.
Penumpang pesawat mengantre di loket lapor diri sebelum melakukan penerbangan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/12/2021). Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat selama periode 1 hingga 16 Desember 2021, sebanyak 37.214 WNI melakukan perjalanan ke luar negeri melalui Bandara Soekarno Hatta, sedangkan WNI yang tiba ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta dari luar negeri sebanyak 40.557 orang./Antara
Penumpang pesawat mengantre di loket lapor diri sebelum melakukan penerbangan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/12/2021). Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat selama periode 1 hingga 16 Desember 2021, sebanyak 37.214 WNI melakukan perjalanan ke luar negeri melalui Bandara Soekarno Hatta, sedangkan WNI yang tiba ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta dari luar negeri sebanyak 40.557 orang./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan agar dapat menyediakan fasilitas kesehatan yang dapat mendeteksi varian Omicron.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan perseroan telah berkoordinasi dengan KKP Kementerian Kesehatan untuk dapat menyediakan fasilitas S Gene Target Failure (SGTF) sehingga pada pemeriksaan kesehatan di bandara dapat mengidentifikasi varian Covid-19 Omicron.

"Selain fasilitas S Gene, Bandara Juanda juga akan melakukan pengaturan jam operasi bandara dan slot penerbangan untuk mencegah terjadinya penumpukkan penumpang," ujarnya, Senin (3/1/2022).

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II juga mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan agar fasilitas genome sequencing dapat disediakan di bandara. 

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan hal tersebut dibutuhkan agar impor mutasi Covid-19 bisa dicegah lebih awal di pintu kedatangan via bandara.

Saat ini bandaranya telah menyiapkan  prosedur kesehatan dalam mengantisipasi kedatangan ribuan wisatawan dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri yang melonjak pada Januari 2022. Setiap harinya, tuturnya, ada 3.500-4.000 orang yang datang ke Bandara Soekarno - Hatta (Soetta) baik WNI dan WNA dari luar negeri, termasuk di dalamnya PMI.

Selain itu, untuk mengantisipasi transmisi lokal virus Omicron, Awaluddin lantas mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan agar fasilitas genome sequencing dapat disediakan di bandara. Dengan demikian, impor mutasi Covid-19 bisa dicegah lebih awal di pintu kedatangan via bandara.

"Saya menyarankan ke Kemenkes apakah bisa diberi atau tidak fasilitas genome sequencing di bandara. Kan kami punya biosafety lab level dua, jadi langsung ketahuan," ujarnya, Senin (3/1/2022).

Dia menyampaikan sejauh ini bandara yang berada di bawah kelola AP II sudah melaksanakan prosedur penerimaan penumpang internasional seperti pelayanan tes RT-PCR on arrival.

Prosedur pendaratan pun dijaga ketat oleh petugas bandara maupun Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Jika ada yang terdeteksi positif, maka sampel pengetesan akan dibawa ke laboratoriun yang punya fasilitas genome sequencing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper