Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Skema Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru dan Arus Balik

Pemerintah telah mempersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas di sejumlah titik jika terjadi kemacetan pada malam tahun baru.
Ilustrasi kendaraan melintas di ruas tol Tangerang-Merak di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/12/2021)./Antara
Ilustrasi kendaraan melintas di ruas tol Tangerang-Merak di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/12/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah mempersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas di sejumlah titik jika terjadi kemacetan pada malam tahun baru.

Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus menjelaskan bahwa sejumlah titik tersebut di antaranya adalah pertemuan antara tol Cipularang dan Cipali, daerah puncak Bogor, serta Nagreg.

“Adapun antisipasi yang dilakukan, yakni contra flow, pengalihan jalur alternatif baik bagi kendaraan pribadi maupun kendaraan barang sumbu tiga,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (31/12/2021).

Berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jabar, pada Operasi Lilin tahun ini jumlah kendaraan yang masuk Provinsi Jabar berkurang sekitar 5 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun, jumlah kecelakaan lalu lintas juga menurun sekitar 51 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berpesan kepada para petugas di lapangan agar mengawasi sejumlah titik-titik krusial, khususnya dalam menghadapi adanya lonjakan mobilitas di pengujung tahun, dan juga arus balik pada awal tahun 2022.

“Kita harus mengelola mobilitas agar jangan sampai terjadi sumbatan-sumbatan, khususnya di daerah wisata,” ujar Menhub.

Menhub mengapresiasi jajaran Ditlantas Polda Jabar, Pemkab Cirebon, dan Polres se-Jawa Barat yang sejauh ini telah melakukan tugas menangani mobilitas dengan baik. Hal ini tentu tidak bisa dilaksanakan tanpa kerja sama yang baik.

Menhub menjelaskan, berdasarkan laporan dari Dirlantas Polda Jabar dari pengawasan yang dilakukan sejak sebelum libur Natal hingga hari ini, terjadi penurunan pergerakan mobilitas di daerah Jawa Barat. Hal itu menunjukkan bahwa imbauan pemerintah untuk membatasi mobilitas telah diikuti masyarakat.

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan narasi yang disampaikan pemerintah di masa libur Nataru kali ini adalah pengetatan protokol kesehatan (prokes) dan membatasi mobilitas.

“Apabila tidak ada hal yang penting lebih baik di rumah saja, tetapi jika memang harus bepergian, kita pastikan penanganan mobilitasnya berjalan lancar dengan prokes ketat,” pesan Menhub.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper