Bisnis.com, JAKARTA – Perum Bulog telah merealisasikan penyerapan jagung untuk pakan sebanyak 27.000 ton per 27 Desember 2021. Perusahaan memperkirakan tugas penyerapan 30.000 ton bisa diselesaikan 100 persen dalam 1–2 hari ke depan.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal mengatakan penyerapan jagung dilakukan Bulog di empat wilayah sentra produksi jagung di Indonesia yakni Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Dari target 30.000 ton penyediaan dan penyaluran jagung, Bulog telah menyepakati kontrak penyerapan jagung ini sebanyak 30.500 ton dan dari jumlah kontrak tersebut sudah masuk sebanyak 27.000 ton. Dari lapangan melaporkan dalam beberapa hari ke depan bisa diselesaikan,” kata Awaluddin ketika dihubungi, Senin (27/12/2021).
Dia memastikan jagung hasil penyerapan tersebut langsung disalurkan ke peternak maupun koperasi dengan harga Rp4.500 per kg. Adapun harga kontrak pembelian Bulog sebesar Rp6.250 per kg yang mencakup biaya distribusi sampai ke peternak.
Dia mengatakan selisih antara harga pasaran dan harga penjualan ke peternak akan dibiayai pemerintah sebagai subsidi ke peternak sasaran.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pemerintah belum memberi penugasan tambahan kepada Perusahaan dalam hal stabilitas pasokan dan harga jagung.
“Untuk jagung sebenernya masuk ranah kerja Bulog, tetapi untuk hal seperti ini kami tetap menunggu penugasan dari pemerintah seperti apa karena memang di jagung belum ada mekanisme stok pemerintah” katanya.
Bulog pertama kali ditugasi pemerintah untuk menyerap jagung lokal pada awal Oktober 2021. Per 15 Desember, perusahaan melaporkan penyerapan mencapai 17.000 ton di mana 16.500 ton diantaranya langsung disalurkan ke peternak mandiri melalui koperasi.