Bisnis.com, JAKARTA – Perum Bulog telah merealisasikan penyerapan jagung sebanyak 17.000 ton dalam rangka penugasan penyediaan jagung terjangkau bagi peternak ayam petelur.
Penyerapan jagung dilakukan Bulog di empat wilayah sentra produksi jagung di Indonesia, yaitu di Provinsi Lampung sebanyak 860 ton, Jawa Tengah 6.694 ton, Jawa Barat 236 ton, dan Jawa Timur 9.215 ton.
“Dari target 30.000 ton penyediaan dan penyaluran jagung, Bulog telah menyepakati kontrak penyerapan jagung ini sebanyak 30.500 ton, dan dari jumlah kontrak tersebut sudah masuk sebanyak 17.000 ton,” kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal dikutip dari siaran pers, Kamis (16/12/2021).
Awaluddin mengatakan, sebanyak 16.500 ton jagung langsung disalurkan ke peternak maupun koperasi peternak dengan harga jual sesuai acuan, yakni Rp4.500 per kilogram.
“Tingginya harga jagung di petani ini diharapkan mencerminkan kesejahteraan petani jagung, tetapi di sisi lain berdampak kepada ribuan peternak mandiri yang kelimpungan dengan kenaikan harga pokok produksi,” kata Awaluddin.
Awaluddin menjelaskan, selisih antara harga pasaran dan harga penjualan ke peternak akan dibiayai pemerintah sebagai subsidi ke peternak sasaran.
Baca Juga
Adapun, harga rata-rata jagung pipil kering dengan kadar air 15 persen tercatat stabil tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Data SIJAGUNG Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa harga rata-rata jagung pada Juni 2021 mencapai Rp5.704 per kilogram, sedangkan pada September 2021 telah menyentuh Rp5.801 per kilogram.