Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pusat Penelitian Herbal dan Hortikultura Hadir di Pollung, Ini Harapan Luhut

Kawasan yang akan digunakan sebagai pusat riset untuk pertanian, pengembangan obat herbal, dan pusat genome riset ini menempati lahan seluas lebih kurang 30 hektare.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 23 Desember 2021  |  23:28 WIB
Pusat Penelitian Herbal dan Hortikultura Hadir di Pollung, Ini Harapan Luhut
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan kepada wartawan usai menjalani klarifikasi terkait laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di Polda Metro Jaya, Senin (27/9/2021). - Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi pembangunan Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura di Pollung, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

"Kami menyambut baik inisiatif Institut Teknologi Del [IT Del] untuk membangun pusat penelitian herbal dan hortikultura di Sumatera Utara yang kemudian didukung oleh KLHK dengan memberikan izin untuk mengelola kawasan hutan seluas kurang lebih 500 hektare," katanya saat meletakkan batu pertama pembangunan TSTH2, dikutip dari tempo.co, Kamis (23/12/2021).

Luhut juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya peletakan batu pertama pembangunan TSTH2.

"Telah banyak proses yang dilalui oleh KHDTK sampai dengan groundbreaking. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah memberikan izin pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus [KHDTK] kepada IT Del, mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang [RPJP], dan kelak akan membina IT Del dalam mengelola KHDTK," tuturnya.

Selain itu Luhut mengapresiasi dukungan Kementerian Pertanian dalam bentuk pelaksanaan survei tanah dan air, Kementerian ATR/BPN yang telah memberikan pengesahan kesesuaian kegiatan pemanfaatan tata ruang, BRIN, LPPM ITB, serta IT Del, dalam penyusunan Design Engineering Detail (DED) dan juga dokumen analisis dampak lingkungan TSTH2.

Tak ketinggalan, Luhut yang juga pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Del mengungkapkan penghargaannya kepada Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, serta Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan beserta rektor IT Del.

Luhut berharap TSTH2 akan mampu mendukung pelaksanaan food estate di tingkat nasional, menjadi pusat riset genomics di Indonesia yang bertaraf internasional, serta menjadi pusat riset obat herbal di Indonesia.

"Saya juga berharap TSTH2 ini akan menjadi laboratorium berstandar internasional, serta sesuai dengan prinsip bangunan ramah lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat," ujarnya.

Kawasan yang akan digunakan sebagai pusat riset untuk pertanian, pengembangan obat herbal, dan pusat genome riset ini menempati lahan seluas lebih kurang 30 hektare. Lokasi TSTH2 di Pollung dipilih dengan pertimbangan kekayaan biodiversitas di Sumatera Utara yang sangat tinggi.

Posisi TSTH2 yang berdekatan dengan lokasi food estate Sumatera Utara menjadi keunggulan dalam implementasi hasil penelitian di bidang hortikultura.

Masyarakat sekitar kawasan Pollung yang mengembangkan perhutanan sosial berupa hutan kemenyan akan mendapat manfaat berupa ekstraksi kemenyan di TSTH2 yang peletakan batu pertamanya dilakukan Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

obat herbal food estate Luhut Pandjaitan

Sumber : Tempo.co

Editor : Amanda Kusumawardhani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top