Bisnis.com, JAKARTA — PT Kayan Hydro Energy (KHE) masih menunggu diterbitkannya izin pinjam pakai kawasan hutan untuk membangun bendungan sebagai bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan di Kalimantan Utara.
Direktur Operasional KHE Khaerony mengatakan bahwa perusahaan itu menjadi inisiator pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade sejak tahun 2011.
Proyek tersebut terdiri atas lima bendungan di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan di Kalimantan Utara. Meski proses perizinan telah dilakukan sejak 2019, perusahan baru menerima satu izin bendungan.
“Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan [IPPKH] untuk Bendungan satu baru saja keluar minggu lalu dari BKPM. Sementara untuk bendungan lainnya masih tertahan, sedangkan kita telah menunggu hampir dua tahun lamanya," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (22/12/2021).
Khaerony menyayangkan Izin pinjam pakai kawasan hutan bendungan baru satu yang dikeluarkan. Padahal pemerintah telah menerbitkan UU Cipta Kerja untuk mempercepat dan memangkas birokrasi perizinan.
Pihaknya menunggu hampir dua tahun di BKPM terkait pengeluaran izin ini. Menurutnya proses perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah selesai. Akan tetapi, sampai sekarang masih tertahan di BKPM.
Baca Juga
Kata dia, PLTA yang dikerjakan KHE merupakan bagian dari konsep ekonomi hijau Presiden Joko Widodo. Kondisi itu dinilai menghambat pengerjaan proyek tersebut.
Dalam prosesnya, KHE telah melakukan pembebasan lahan dan pekerjaan pembuatan infrastruktur dari jalan pemerintah daerah menuju PLTA dan gudang bahan peledak untuk bendungan dan konstruksi jalan.
Tahun ini KHE menyiapkan infrastruktur penunjang konstruksi pembangunan PLTA Kayan Cascade. Total nilai investasi KHE untuk PLTA ini mencapai US$17,8 miliar. Target PLTA Kayan sesuai perencanaan awal, yaitu konstruksi selesai tahun 2025 dan tahap commercial operation date (COD) tahun 2026.
“Jika semua perizinan beres, kita optimis selesai sesuai target dan berjalan optimal, yang dimana kami juga melakukan kerjasama dengan Kawasan Industri Hijau dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning-Mangkupadi agar nantinya sumber daya listrik yang besar dari PLTA ini dapat terintegrasi menjadi sumber listrik utama mereka,” terangnya.