Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menargetkan regulasi untuk moda transportasi modern Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa selesai awal 2022.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan sebagai regulator, Kemenhub akan mendukung pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini dengan regulasi, baik menyangkut sarana, prasarana, dan sumber daya manusia (SDM) ataupun pengoperasian.
"Semoga awal tahun bisa kita selesaikan regulasi untuk Kereta Cepat termasuk LRT Jabodebek karena ini menggunakan teknologi sistem otomatis yang tinggi. Ini juga kita lakukan penyusunan regulasi untuk pengoperasiannya," katanya dalam jumpa pers akhir tahun di kantor Kemenhub, Selasa (21/12/2021).
Selain itu, lanjutnya, Kemenhub juga akan menjamin Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini bisa dioperasikan sesuai dengan kelayakan keselamatan. Artinya, berbagai pengujian-pengujian dilakukan baik sarana, prasarana maupun SDM yang mengoperasikannya.
Sebelumnya, menjelang akhir tahun ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) masih fokus pada pengerjaan konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan harmonisasi kesiapan standar operasional prosedur (SOP) dengan Kementerian dan Lembaga terkait.
Sekretaris Perusahaan KCIC Mirza Soraya mengatakan saat ini progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 79 persen. Pihaknya terus melakukan berbagai upaya percepatan untuk menjaga agar target operasional di akhir 2022 bisa terwujud.
"Fokus pengerjaan proyek kami adalah penyelesaian konstruksi khususnya tunnel, subgrade dan elevated track. Berbarengan dengan itu, kami juga mempersiapkan segala kebutuhan non konstruksi yang menunjang aktivitas operasional. Seperti peraturan-peraturan dan SOP dengan melakukan harmonisasi dan sinergi dengan kementerian dan instansi terkait," ujar Mirza beberapa waktu lalu.
Selain itu, untuk tahun mendatang, dia mengaku KCIC akan fokus mematangkan persiapan jelang operasional mengingat masa operasional juga semakin dekat. Hal itu dilakukan sembari menyelesaikan konstruksi yang masih terus berprogres pembangunannya hingga saat ini.
"Harapan kami pembangunan dan persiapan operasional yang sudah kita rencanakan bisa berjalan tepat waktu sehingga target operasional yang sudah ditentukan bisa terwujud," imbuhnya.