Bisnis.com, JAKARTA – PT Kalimantan Agro Nusantara (Kalianusa) untuk pertama kalinya mencatatkan laba dalam 12 tahun terakhir usai diakuisisi oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) pada 2019.
Sampai dengan November 2021, laba perseroan mencapai Rp50 miliar, yang diiringi dengan perolehan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 5 Desember 2021.
Sebelumnya, akuisisi Kalianusa oleh Pupuk Kaltim adalah upaya diversifikasi usaha dan pengembangan industri oleokimia yang merupakan produk turunan dari crude palm oil (CPO).
Setelah diakuisisi, Kalianusa bersama PKT membangun pabrik pengolahan CPO pada 2019 dengan mempertimbangkan pentingnya memacu penghiliran komoditas minyak kelapa sawit, agar industri oleokimia dalam negeri dapat menghasilkan nilai tambah.
Pada tahun lalu, Kalianusa telah melakukan pengapalan perdana sebesar lebih dari 2.000 ton CPO hasil produksi perusahaan pada 2020.
“Sejak Kalianusa resmi bergabung ke dalam PKT, bersama-sama kami terus melakukan upaya efisiensi dalam hal manajemen usaha dan peningkatan produksi, yang kami lakukan tanpa menambah atau membuka lahan baru. Setelah kami lakukan selama 2 tahun belakangan ini, hasilnya sangat positif,” kata Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi melalui keterangan resmi, Selasa (21/12/2021).
Rahmad melanjutkan, sertifikasi ISPO menjadi salah satu bentuk penguatan pilar environment, social, and governance (ESG) pada lini usaha PKT.
Luas lahan yang tersertifikasi ISPO milik Kalianusa saat ini tercatat sebesar 5.771 hektare, yang terletak di Kecamatan Rantau Pulung dan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim.
Total luas lahan Kalianusa sendiri saat ini tercatat mencapai 6.997 hektare tanaman menghasilkan, dan 214,66 hektare tanaman belum menghasilkan.
Sisanya, sekitar 889 hektare akan disertifikasi ISPO segera setelah HGU terbit bersamaan dengan kebun plasma seluas 1.180 hektare. Dari lahan tersebut, perusahaan dapat memproduksi 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam yang menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO) sebanyak 40 ribu ton per tahun.
Perluasan lini usaha ke oleokimia sendiri memang menjadi salah satu fokus Pupuk Kaltim untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar gas.