Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin: Trade Expo Indonesia Efektif Bantu Promosi Produk RI

Kadin Indonesia menyebut kehadiran Trade Expo Indonesia efektif bantu promosi produk RI ke pasar ekspor.
Ilustrasi/-tradexpoindonesia.com
Ilustrasi/-tradexpoindonesia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pengusaha menilai kehadiran pameran produk RI di tengah pandemi seperti Trade Expo Indonesia (TEI) cukup efektif dalam mendorong penetrasi ekspor ke mitra dagang nontradisional, meski mayoritas transaksi yang dicapai menyasar pasar tradisional.

Koordinator Wakil Ketua Umum III Kadin Indonesia bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani berpendapat TEI memiliki peran signifikan dalam promosi produk ekspor RI yang bernilai tambah, termasuk ke mitra dagang nontradisional.

Meski nilai potensi dagang yang dicapai tak sebesar capaian ekspor sepanjang tahun, dia mengatakan kehadiran pameran memberi eksposur produk nasional untuk mendorong diversifikasi.

“Kalau memang transaksi terbesar ke China, tak lantas bisa dibandingkan dengan negara nontradisional karena China merupakan buyer terbesar di dunia. Efektivitas TEI terletak pada fokusnya memberi eksposur produk RI ke buyer baru,” kata dia.

Shinta tidak memungkiri penjualan produk ke buyer baru dari mitra nontradisional cenderung lebih sulit selama pandemi. Dia mengatakan pembeli lebih suka melihat produk dan berinteraksi langsung dengan eksportir sebelum memutuskan transaksi.

“Meskipun eksposur pameran digital bisa lebih besar, untuk menciptakan penjualan relatif lebih sulit karena mulanya bisa melihat langsung,” kata dia.

Untuk menjalankan transaksi secara virtual selama pandemi, eksportir setidaknya harus mengirim contoh produk terlebih dahulu sehingga prosesnya lebih lama. Hal ini pulalah yang menyebabkan transaksi selama pameran lebih banyak dilakukan dengan pembeli lama atau dari negara mitra tradisional.

“Namun saya kira promosi selama pandemi tetap penting agar para pembeli tetap aware dengan produk RI dan pelaku usaha tetap terpacu memanfaatkan peluang yang lebih luas,” katanya.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Dwi Ranny Pertiwi mengatakan bahwa produk yang dihasilkan anggota telah menjangkau 52 negara mitra dagang RI. Dia menyebutkan kinerja ekspor produk jamu dan herbal memperlihatkan tren pertumbuhan selama pandemi dan bahkan masuk ke negara dengan jumlah penduduk kecil.

“Pameran-pameran selalu kami ikuti karena bisa jadi ajang promosi. Setidaknya sudah ada 52 negara yang dimasuki produk kita, tidak hanya negara besar seperti China dan Amerika Serikat, tetapi juga yang penduduknya hanya ratusan ribu,” kata dia.

Dwi Ranny mengatakan para produsen kerap terkendala masalah standar ketika memasuki pasar baru. Namun dia mengatakan asistensi dari perwakilan dagang RI di luar negeri turut membantu proses masuknya produk.

“Kami terus upayakan masuk ke pasar-pasar baru, apalagi selama pandemi permintaan produk suplemen dan herbal yang natural meningkat,” kata dia.

Produk herbal dan suplemen menjadi salah satu produk yang paling banyak diminati para pembeli dalam TEI-DEI 2021. Kementerian Perdagangan mencatat nilai transaksi produk tersebut setidaknya mencapai US$300 juta selama masa promosi TEI-DE.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper