Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat sudah melakukan lelang bitcoin hasil sitaan beberapa kali dengan nilai yang tidak kecil. Namun, penanganan hasil sitaan aset kripto juga masih menjadi tantangan.
Dilansir CNBC International pada Minggu (19/12/2021), perlu diketahui di Amerika Serikat, lelang bitcoin hasil sitaan dari tindak kriminal seperti skema ponzi ditangani oleh pemerintah.
Hasil lelang tersebut tidak main-main. Contohnya, sebanyak 500 bitcoin sudah terjual kepada Riot Blockchain pada 2018 seharga US$5 juta. Selain itu, miliarder Tim Draper juga telah mengambil alih 30.000 bitcoin seharga US$19 juta pada 2014 yang kini nilainya bisa mencapai US$1,3 miliar.
Yang terbaru, lelang untuk aset kripto senilai US$56 juta yang melibatkan kasus pinjaman kripto BitConnect akan segera dimulai.
Pada sebagian besar kasus, AS telah menggunakan alat pemberantasan kejahatan untuk menangani pelacakan dan penyitaan token yang dibuat secara kriptografis, yang secara inheren dirancang untuk menghindari penegakan hukum.
“Pemerintah biasanya beberapa langkah di belakang para kriminal dalam hal inovasi dan teknologi,” kata Jud Welle, mantan jaksa federal kejahatan siber.
Baca Juga
Meski pelacakan kejahatan aset kripto ini tidak diajarkan pada pelatihan dasar di manapun, dia meyakini dalam 3-5 tahun ke depan akan ada manual untuk melakukannya.
Dalam praktiknya, investigasi terkait dengan kejahatan aset kripto biasanya akan dilakukan secara bersama atau joint investigastion.
Pihak-pihak yang terlibat seperti Biro Investigasi Federal, Keamanan Dalam Negeri, Dinas Rahasia, Badan Penegakan Narkoba, atau Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak.
Ketika kasus sudah ditutup, Marshal AS, salah satu lembaga penegakan hukum akan bertanggung jawab untuk melakukan pelelangan kepemilikan crypto pemerintah.
Hingga saat ini, lembaga tersebut telah menyita dan melelang lebih dari 185.000 bitcoin. Cache koin itu saat ini bernilai sekitar US$8,6 miliar, meskipun banyak yang dijual dalam jumlah jauh di bawah harga hari ini.
Kementerian Hukum AS telah menggunakan jasa dari perusahaan bernama Anchorage Digital untuk bertindak sebagai kustodian dalam penyimpanan mata uang kripto yang disita atau hangus dalam kasus kriminal.
Setelah kasus ditutup dan aset kripto tersebut telah ditukar dengan mata uang fiat, FBI kemudian akan membaginya. Hasil penjualan biasanya disimpan ke dalam salah satu dari dua rekening: Treasury Forfeiture Fund atau Department of Justice Assets Forfeiture Fund.
"Badan investigasi yang mendasari yang akan menentukan dana mana yang digunakan untuk uang itu," kata Levin.
Direktur Layanan Pendapatan Internal unit kejahatan siber Jarod Koopman mengatakan kripto yang dilacak dan disita oleh timnya menyumbang sekitar 60 - 70 persen dari Treasury Forfeiture Fund, menjadikannya kontributor individu terbesar.
Namun, melacak ke mana semua uang itu mengalir bukanlah proses yang mudah, menurut Alex Lakatos, mitra firma hukum Mayer Brown di Washington, D.C.
"Saya tidak percaya ada satu tempat yang memiliki semua kripto yang dipegang oleh Marshals AS. Ini tercampur aduk,” kata Lakatos.