Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuki Bonus Demografi Tahun Ini, Bappenas: Harus Dimanfaatkan secara Maksimal!

Survei penduduk 2020 oleh BPS mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 270,2 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat 32,56 juta jiwa dibandingkan dengan hasil 2010.
Sejumlah buruh pabrik pulang kerja di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (17/4/2020)./ANTARA FOTO-Fauzan
Sejumlah buruh pabrik pulang kerja di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (17/4/2020)./ANTARA FOTO-Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia telah memasuki era bonus demografi di tahun ini. Hal itu terlihat dari jumlah penduduk usia produktif yang terus meningkat. Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), puncak bonus demografi pertama berada di tahun ini.

Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial Kementerian PPN/Bappenas, Muhammad Cholifihani menjelaskan hal tersebut berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia 2015-2045 yang merupakan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015.

Tahun ini, kata Cholifihani, puncak bonus demografi terindikasi dari sejumlah kondisi seperti adanya 60 tenaga kerja produktif untuk mendukung 100 penduduk. Lalu, angka ketergantungan tercatat berada di bawah 50.

"Berarti pula kalau secara ekonomi [bonus demografi] bisa memberikan kontribusi 0,22 percentage point terhadap pertumbuhan ekonomi," terangnya pada webinar Indonesia Demographic Outlook 2022, Kamis (16/12/2021).

Ke depannya. Cholifihani mengatakan periode bonus demografi bisa diperpanjang dengan menjaga angka kematian total atau total fertility rate (TFR) di 2,1, serta menurunkan angka kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) dengan cepat. Tidak hanya itu, peningkatan produktivitas masyarakat juga penting dilakukan untuk memperpanjang periode bonus demografi.

Bonus demografi, tambah Cholifihani, sudah terlihat sejak 2020 ketika proporsi penduduk usia produktif di Indonesia merupakan yang terbesar sejak kemerdekaan. Hal itu berdasarkan Survei Penduduk 2020 yang dilakukan oleh BPS.

Berdasarkan Survei Penduduk setiap sepuluh tahun sekali, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat. Pada Survei 1971, jumlah penduduk usia produktif sebesar 53,39 persen. Lalu, 55,84 persen (survei 1980); 59,58 persen (survei 1990); 65,03 persen (survei 2000); 66,09 persen (survei 2010); dan 70,72 persen (survei 2020).

"Saya kira ini menjadi keuntungan kita semua. Jumlah penduduk usia produktif yang terus meningkat menandakan Indonesia memasuki bonus demografi, dan ini harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Bonus demografi bisa menjadi potensi bagi pertumbuhan ekonomi yang bersifat jangka panjang, salah satunya melalui investasi sumber daya manusia dan penyediaan lapangan pekerjaan," jelasnya.

Adapun, survei penduduk 2020 oleh BPS mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 270,2 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat 32,56 juta jiwa dibandingkan dengan hasil 2010.

Jumlah penduduk Indonesia pada 2045 diperkirakan berkisar antara 311,6 juta sampai dengan 318,9 juta jiwa. Perkiraan tersebut berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia 2015-2045.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper