Bisnis.com, JAKARTA - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney (Aviata) tengah meracik strategi dengan sejumlah stakeholder supaya dapat memanfaatkan momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 dalam pemulihan sektor penerbangan dan pariwisata.
Direktur Utama Aviata Dony Oskaria menjelaskan sinergi ini akan turut melibatkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Dia menekankan sinergi ini merupakan langkah konsolidasi antara BUMN dan pihak swasta, untuk mendorong pemulihan industri pariwisata nasional.
“Salah satu upayanya yakni dengan memanfaatkan momentum Konferensi Tingkat Tinggi G20 2022, yang rencananya bakal dihelat di Bali. Kolaborasi ini berupaya menumbuhkan industri pariwisata di Indonesia, sebagai inisiatif yang kita lakukan bersama-bersama," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (13/12/2021).
Dony menambahkan langkah memanfaatkan momentum G20 untuk membantu pemulihan dan percepatan pariwisata nasional ini, akan dilakukan melalui empat strategi inisiatif subcluster.
Dia menjelaskan keempat strategi inisiatif subcluster tersebut antara lain yakni kluster bandara, maskapai, manajemen destinasi, serta layanan kargo dan penerbangan.
Baca Juga
Selain KTT G20 di Bali, momentum lain yang juga tengah disasar oleh para stakeholder tersebut yakni ajang MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang rencananya juga bakal digelar pada 2022. Pasalnya, anggota holding akan menjadi penyelenggara dari event internasional tersebut.
“Kami harap InJourney [holding Aviata] sebagai holding akan jadi core untuk dorong bangkitnya industri pariwisata. Kemarin kita sudah mulai WSBK 2021," jelasnya.
Dalam proses kedepannya, seluruh perusahaan yang dibawahi oleh holding akan berpegang pada ciri khas dari Indonesia.
"Indonesia culture dan hospitality. Kita bagian dari PHRI, GIPI, Kadin Pariwisata, Inaca ini kami kolaborasi harapannya dengan kolaborasi percepat pemulihan pariwisata," tekannya.