Bisnis.com, JAKARTA – Jakarta International Container Terminal (JICT) memastikan aktivitas bongkar muat kapal hingga esok hari berjalan normal dan tak ada potensi terjadinya kepadatan.
Sekretaris Perusahaan JICT, Raditya Arrya menjelaskan pada saat kemacetan yang berlangsung hari ini pihaknya telah membuka seluruh gate di wilayah JICT. Tak hanya itu, pihaknya juga bekerja menggunakan gate out terminal Koja supaya kemacetan yang terjadi di dalam terminal bisa segera terurai.
Selain itu, JICT juga menyetop sementara aktivitas bongkar muat kapal-kapal yang sedang sandar hingga kemacetan pengemudi truk berkurang. Sampai kepadatan truk terurai, lanjutnya, barulah kapal-kapal yang telah bersandar melakukan bongkar muat dari kapal ke terminal.
“Kami telah memaksimalkan sumber daya manusia dan sistem. Dengan langkah itu kami tambah koordinasi dengan kepolisian agar bisa melakukan pengaturan di jalur sekitar JICT atau kemacetan yang berada di luar area,” ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Hingga saat ini, dia pun mengaku sudah terjadi pengurangan kepadatan. Aktivitas di terminal berjalan normal.
Dia lantas menjelaskan kondisi kemacetan yang terjadi pada dini hari memang dikarenakan lonjakan aktivitas bongkar muat yang semula berjalan normal sekitar 5.000 truk menjadi sebanyak 8.000 truk.
Baca Juga
“Banyak truk mengirimkan dan mengambil kontainer ke JICT mempengaruhi kapasitas daya tampung terminal JICT, sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan. Meski demikian layanan operasi dan sistem berjalan normal dan tidak ada kendala,” terangnya.
Dia tidak bisa memprediksikan apakah lonjakan aktivitas ini bakal terulang kembali karena kondisinya akan bergantung kepada pergerakan jumlah bongkar muat, kedatangan kapal, atau pergerakan pelayaran.
“Yang jelas kami tetap melakukan antisipasi dan mitigasi langkah yang telah dilakukan hari ini. Enggak mungkin menyetop total bongkar muat. Kami sudah lebih siap kalau kejadian lagi. Sejauh ini dari aktivitas bongkar muat esok hari tak berpotensi adanya kepadatan,” tekannya.
Sebelumnya, para operator truk logistik yang melayani dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok mengeluhkan kembali kondisi kemacetan. Menurut mereka memang banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemacetan tersebut.
Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gagan Gartika menuturkan sejumlah faktor tersebut mulai dari kapal yang mengalami delay, pintu atau Gate Terminal Koja yang bermasalah sejak malam hari hingga kecelakaan. Dia menyayangkan kondisi ini karena semestinya kemacetan itu terpantau atau sudah terdeteksi sebelumnya oleh pihak pengelola sehingga bisa diantisipasi.
“Nah, semuanya jadi kaget karena tiba-tiba kemacetan sampai mengular kemana-mana,” imbuhnya.
Gagan menjelaskan berdasarkan informasi anggotanya ada 8.000 truk yang masuk terminal peti kemas pelabuhan Priok dari pukul 12 malam tadi untuk melayani angkutan bongkar muat sedangkan sejumlah kapal dilaporkan mengalami keterlambatan (delay) sandar.
“Akibatnya stuck banyak kapal delay. Truk antri bongkar muat sudah dari jam 3 pagi dini hari di terminal peti kemas Priok. Namun kondisi di dalam sudah padat, truk juga tidak bisa manuver sehingga antrean merambat hingga keluar pelabuhan. Akibatnya jalan arteri di sekitar pelabuhan Priok juga macet. Apalagi pagi hari kondisinya berbarengan dengan jam berangkat bekerja dan memulai aktivitas,” terangnya.